HARIANOKUSELATAN.ID – Menjelang perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-80, sebuah aplikasi lokal bernama Aksaraya berhasil mencuri perhatian publik setelah masuk dalam sorotan khusus di App Store. Aplikasi ini dianggap sebagai salah satu karya anak bangsa yang berhasil mengangkat budaya Indonesia, khususnya pelestarian Aksara Jawa, ke ranah digital.
Berawal dari Keresahan Generasi Muda
Aksaraya pertama kali dikembangkan pada tahun 2020 oleh tujuh alumni Apple Developer Academy Batam. Gagasan ini lahir dari pengalaman pribadi Muhammad Naratama bersama timnya, yang merasa kesulitan mempelajari Aksara Jawa semasa sekolah. Ia membandingkan dengan Thailand, di mana aksara lokal menjadi bagian kuat dari identitas bangsa, sementara di Indonesia penggunaannya terbatas di wilayah tertentu seperti Yogyakarta.
BACA JUGA:Vivo V60 Meluncur 28 Agustus di Indonesia, Usung Kamera Telephoto dan Baterai Jumbo
BACA JUGA:Crimson Desert Resmi Ditunda ke Kuartal I 2026, Trailer Baru 13 Menit Dirilis
“Kalau di sini paling banyak digunakan di Yogya, dan itu pun belum sepenuhnya tepat. Dari situ kami terpikir, bagaimana caranya supaya Aksara Jawa bisa lebih relevan dan mudah dipelajari,” ujar Tama.
Tantangan dalam Pengembangan
Membangun Aksaraya bukan perkara mudah. Salah satu tantangan terbesarnya adalah standarisasi penulisan Aksara Jawa. Untuk menjaga keakuratan, tim bekerja sama dengan komunitas Segajabung di Yogyakarta, dipimpin oleh Setia Amrih, guru SMA sekaligus pakar aksara yang aktif dalam Kongres Aksara tahunan.
Selain itu, kendala lain adalah jarak geografis. Meski berbasis di Jakarta, tim pengembang harus menjangkau komunitas utama pengguna aksara di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mereka sangat bergantung pada komunitas untuk mengenalkan aplikasi sekaligus mendapatkan masukan dalam pengembangannya.
BACA JUGA:Jumlah Pemain Battlefield 4 Naik Drastis, Tembus Ratusan Persen
BACA JUGA:Evos Divine Bidik Gelar FFWS SEA 2025 Fall Meski Sudah Juara Dunia
Secara teknis, Aksaraya mulai dikembangkan selama dua bulan untuk versi awal, lalu enam bulan tahap lanjutan setelah terpilih dalam Government Showcase di Apple Developer Academy. Pendanaan dari program Apple Catalyst kemudian memungkinkan tim memperluas fitur dan menyiapkan aplikasi ini untuk pasar lebih luas.
Fitur: Dari Edukasi hingga Media Sosial
Aksaraya hadir dengan dua fitur utama:
Modul pembelajaran berbasis gamifikasi, yang dirancang untuk memudahkan pelajar memahami dasar-dasar Aksara Jawa.
Keyboard Aksara Jawa, memungkinkan pengguna menulis pesan dalam aksara tradisional, baik di WhatsApp, Instagram, maupun media sosial lainnya.
Meski awalnya ditargetkan untuk kebutuhan sekolah, kenyataannya mayoritas pengguna justru berasal dari kelompok usia 20 tahun ke atas. Banyak yang menggunakannya untuk menulis bio Instagram, membuat status WhatsApp, atau sekadar menunjukkan identitas budaya di ruang digital.