Jakarta: Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq menekankan manfaat pendidikan anak usia dini (PAUD). Serta mengajak para murid PAUD untuk memiliki kegemaran terhadap aktivitas membaca.
Dalam kunjungannya di Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara dia mengatakan anak usia dini penting mengikuti PAUD. Ini sebagai langkah awal pembangunan karakter dan kecakapan literasi mereka.
“PAUD bukan hanya soal membaca dan menulis, tetapi lebih penting membentuk kebiasaan positif, karakter, dan akhlak anak. Di saat anak-anak lebih akrab dengan handphone dan tablet, buku tetap harus menjadi media penting untuk menumbuhkan kecintaan membaca,” kata Wamendikdasmen Fajar dalam keterangannya, Kamis (14/8/2025).
Ia mengatakan lebih dari 33 persen anak usia 0–6 tahun saat ini telah terpapar handphone, internet, dan media sosial. Untuk itulah, Fajar menegaskan peran guru dan orang tua sangat penting untuk mengenalkan buku, cerita, dan dongeng rakyat agar anak terbiasa dengan bacaan bermutu dan belajar sambil bermain.
Ia menambahkan anak-anak yang mengikuti PAUD cenderung lebih cepat beradaptasi saat masuk sekolah dasar dan memiliki kemampuan literasi serta numerasi yang lebih baik. Pendidikan PAUD, lanjutnya, juga menjadi pondasi bagi pembentukan karakter, kedisiplinan, kerja keras, kemandirian, dan kejujuran anak.
Selain literasi dan karakter, ia pun menyoroti kesehatan anak dan menegaskan pentingnya perhatian terhadap kesehatan fisik, sosial, dan mental anak melalui kegiatan. Seperti 'Senam Anak Indonesia Hebat' dan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat.
“Sekarang anak-anak kita punya penyakit seperti orang dewasa, mulai dari obesitas, anemia, hingga gangguan mata dan telinga. Karena itu, Bapak Ibu guru dan orang tua perlu membimbing anak agar tetap sehat secara fisik, sosial, dan mental,” ujarnya.
Pemerintah pusat, katanya, juga memberikan perhatian khusus terhadap guru PAUD melalui pemberian beasiswa bagi guru yang belum memiliki kualifikasi D4 atau S1, serta insentif bagi guru non-ASN yang belum tersertifikasi. Fajar pun menekankan bahwa kesejahteraan guru menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini.