HARIANOKUELATAN.ID– Setelah resmi dirilis pada 17 Juli 2025, game Upin & Ipin Universe, adaptasi dari serial animasi legendaris asal Malaysia, menerima berbagai respons dari gamer. Meski mengangkat banyak elemen khas dari serialnya, game ini menuai kritik terkait harga jual yang dianggap tinggi dan adanya sejumlah bug. Tak hanya itu, muncul juga keluhan dari kreator konten YouTube terkait masalah hak cipta saat memainkan game ini.
Menanggapi hal tersebut, pihak developer akhirnya buka suara melalui akun media sosial resminya.
Klarifikasi Developer: Harga Game dan Copyright YouTube
Dalam pernyataan resminya, tim developer menyoroti dua poin utama: harga game dan masalah copyright YouTube yang berdampak pada kreator konten dan streamer.
BACA JUGA:[RUMOR] Game SpongeBob SquarePants Baru Akan Rilis Akhir Tahun Ini
BACA JUGA:5 Game Esports Paling Populer di Indonesia Tahun 2025
1. Soal Harga Game yang Dinilai Mahal
Developer menjelaskan bahwa harga game sebesar Rp650.000 (berdasarkan region Indonesia di Steam) telah melalui pertimbangan matang. Mereka menyebut angka tersebut mencerminkan:
Durasi pengembangan
Upaya teknis dan artistik
Tujuan menghadirkan pengalaman bermain berkualitas untuk fans Upin & Ipin di seluruh dunia
Meski begitu, mereka menyadari adanya bug dalam versi awal dan menyampaikan komitmen untuk terus memperbaiki game, serta menyiapkan konten tambahan di masa mendatang.
2. Masalah Copyright yang Menyerang Kreator Konten
Isu lain yang ramai dikeluhkan adalah munculnya klaim hak cipta otomatis dari YouTube terhadap video kreator yang memainkan Upin & Ipin Universe. Dampaknya, banyak konten terkena demonetisasi atau peringatan pelanggaran hak cipta.
BACA JUGA:Jadwal MSC 2025 Hari Ini: RRQ Hoshi Hadapi Aurora Gaming di Upper Bracket
BACA JUGA:Putri Citra Diduga Jadi Pengepul Uang Suap Izin TKA, KPK Dalami Aliran Rp13,9 Miliar
Developer mengonfirmasi bahwa masalah ini kemungkinan besar berasal dari musik dalam game yang terdeteksi sistem YouTube sebagai konten berhak cipta. Sebagai solusi sementara, mereka menyarankan kreator:
“Menonaktifkan audio in-game saat melakukan streaming atau merekam gameplay untuk menghindari terkena pelanggaran hak cipta.”