PALEMBANG, HARIAN OKU SELATAN - Pengurus baru Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel menyalahkan pengurus sebelumnya atas kegagalan pencairan dana hibah sebesar Rp20,5 miliar.
Mantan Sekretaris Umum KONI Sumsel periode sebelumnya, Suparman Roman, menegaskan bahwa kegagalan tersebut disebabkan oleh kurangnya upaya dari pengurus KONI saat ini dalam menindaklanjuti proposal yang sebelumnya telah dibahas oleh instansi terkait.
Suparman Roman menyatakan bahwa proses proposal tersebut sebenarnya telah dibahas oleh Dinas Pemuda dan Olahraga serta Komisi V.
Namun, pengurus KONI saat ini tidak melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk melanjutkan proses pencairan dana hibah tersebut.
BACA JUGA:Puluhan Personel Polres OKU Selatan Amankan Hari Pasca di Gereja
BACA JUGA:ALC Course Bahasa Inggris Muaradua Bagikan Ratusan Takjil Gratis
Menurut Suparman, pengurus baru terlalu sibuk dengan euforia kemenangan Ketua Umum KONI Sumsel yang baru, Yulian Gunhar, tanpa memperhatikan penyelesaian masalah yang lebih penting seperti pencairan dana hibah.
Dia juga menyebut adanya dugaan praktik kecurangan dalam proses pemilihan yang kurang bermartabat dan penuh tipu muslihat.
Sebelumnya, dana hibah sebesar Rp20,5 miliar telah dialokasikan oleh Komisi V DPRD Provinsi untuk KONI tahun 2024.
Namun, pencairan dana tersebut gagal karena tidak adanya tindakan yang diambil oleh pengurus KONI saat ini.
Suparman menegaskan bahwa pengurus KONI sebelumnya telah mempersiapkan anggaran kegiatan untuk tahun 2024 sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
BACA JUGA:Irma OKU Selatan Gelar Gebyar Romadhan
BACA JUGA:DPRD OKU Selatan Dapil II Monev LKPJ
Dia juga menyatakan bahwa pernyataan pengurus baru KONI yang menyatakan proposal tidak memenuhi syarat adalah naif, karena kegagalan tersebut disebabkan oleh kurangnya upaya pengurus baru dalam menindaklanjuti proposal tersebut.
Suparman menambahkan bahwa sikap jumawa dan percaya diri berlebihan dari ketua umum terpilih, Yulian Gunhar, serta pengurus baru berdampak pada kegagalan pencairan dana hibah KONI Sumsel.
Pengurus baru dianggap tidak serius dalam menangani masalah ini, sehingga mengakibatkan kerugian bagi olahraga di Sumsel. (seg)