HARIANOKUSELATAN.ID - Layanan berlangganan Xbox Game Pass kembali menjadi sorotan setelah muncul keraguan terhadap profitabilitasnya, terutama usai PHK besar-besaran lebih dari 9.000 karyawan Microsoft bulan lalu. Isu ini mencuat setelah pernyataan dari Christopher Dring, Editor-in-Chief The Game Business, yang menyebut bahwa perhitungan keuntungan Game Pass tidak menyertakan biaya pengembangan game first party.
Namun, Dring telah memberikan klarifikasi lebih lanjut mengenai pernyataan tersebut dan menjelaskan kondisi sebenarnya.
BACA JUGA:Update Infinity Nikki 1.7 Dapat Sambutan Positif, Tapi Tantangan Masih Membayangi
BACA JUGA:Senjata Laser di Tears of the Kingdom Versi Switch 2 Ternyata Dua Kali Lebih Kuat, Ini Penjelasannya
Game Pass Tetap Untung, Bahkan dengan Kerugian dari First Party
Menurut Dring, awalnya ia menjelaskan bahwa laba Game Pass tidak menghitung biaya pengembangan internal game first party. Hal ini membuat sebagian pihak meragukan apakah layanan ini benar-benar menguntungkan bagi Microsoft.
Namun, dalam klarifikasi terbaru, Dring menyatakan bahwa beberapa sumber internal menyebutkan bahwa bahkan dengan mempertimbangkan kerugian akibat tidak adanya penjualan langsung (seperti dari perilisan eksklusif Game Pass) dan hilangnya potensi microtransactions, Game Pass tetap menunjukkan keuntungan.
BACA JUGA:Ghost of Yotei Akan Tampil di State of Play Juli 2025, Siap Tunjukkan Gameplay Perdana
BACA JUGA:Player Uma Musume Kesal karena Dikalahkan Terus oleh Gold Ship, Komunitas Tertawa!
Biaya Pengembangan Tak Masuk Langsung ke P&L Game Pass
Lebih lanjut, Dring menjelaskan bahwa biaya pengembangan tidak secara langsung masuk dalam laporan profit and loss (P&L) untuk Game Pass. Alasannya, karena pengeluaran pengembangan game biasanya ditutup lewat berbagai sumber lain seperti:
Penjualan game di luar Game Pass
DLC dan ekspansi
Microtransactions
“Benar, biaya pengembangan tidak dimasukkan ke laporan keuntungan Game Pass. Namun hal ini wajar karena biaya tersebut bisa ditutupi oleh penjualan lainnya,” ujar Dring dalam cuitan klarifikasinya.
Dengan kata lain, unit bisnis Game Pass tetap menguntungkan secara operasional, dan beban pengembangan bisa tertutup lewat strategi distribusi dan monetisasi lainnya.
BACA JUGA:Kolaborasi Tekken 8 x Atelier Yumia Bikin Gamer Kecewa, Ini Alasannya
BACA JUGA:5 Game Android Santai yang Justru Bikin Otak Pusing