Mobile Legends Masuk Sekolah: Inovasi Edukasi atau Ancaman bagi Siswa?

Selasa 27 May 2025 - 12:51 WIB
Reporter : Desti Kurniawati
Editor : Desti Kurniawati

HARIANOKUSELATAN - Penggunaan game daring Mobile Legends: Bang Bang sebagai bagian dari aktivitas di lingkungan sekolah kini menjadi perbincangan hangat. Beberapa sekolah mulai memperkenalkan game ini sebagai sarana pembelajaran non-formal dan kegiatan ekstrakurikuler, sementara sebagian pihak menganggapnya berpotensi menjerumuskan siswa ke arah negatif.

Pihak sekolah yang mendukung penerapan Mobile Legends menilai bahwa game ini dapat dijadikan media untuk melatih kerja sama tim, strategi berpikir, hingga pengelolaan emosi. Di tengah berkembangnya dunia e-sports dan digitalisasi pendidikan, Mobile Legends dianggap sebagai alternatif edukatif yang dekat dengan keseharian siswa.

“Kami tidak hanya melihat ini sebagai game, tetapi sebagai alat pembelajaran digital yang mampu mengembangkan soft skill siswa, seperti komunikasi, kolaborasi, dan pengambilan keputusan cepat,” ujar Kepala Sekolah Tamanggung jawa tengah.

Namun demikian, kekhawatiran juga muncul dari kalangan orang tua dan pemerhati pendidikan. Mereka menilai bahwa kehadiran game ini di lingkungan sekolah berisiko menurunkan prestasi akademik, mendorong perilaku adiktif, serta membuka celah bagi penyebaran bahasa toxic dan perilaku konsumtif di kalangan pelajar.

“Anak-anak butuh batasan. Jika game seperti ini tidak diawasi, bukan tidak mungkin mereka lebih fokus bermain daripada belajar,” ungkap pemerhati pendidikan anak.

Beberapa sekolah yang sudah menerapkan program ini berusaha menyeimbangkan antara hiburan dan edukasi dengan membentuk ekstrakurikuler e-sports resmi, membatasi waktu bermain, dan melibatkan guru pembimbing serta konselor.

 

Pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan setempat juga diminta segera menyusun pedoman dan regulasi untuk mengatur penggunaan game digital di sekolah agar tidak keluar dari nilai-nilai pendidikan. (dst)

Kategori :