Sejak saat itu, kompetisi video game semakin berkembang dan mendapat perhatian luas, contohnya kejuaraan All Japan TV Game Championship yang digelar oleh Sega pada tahun 1974. Kini, esports menjadi industri besar dengan berbagai game populer seperti Dota 2, Counter-Strike, Mobile Legends, Free Fire, PUBG Mobile, dan Tekken, yang memicu antusiasme global.
Apakah Esports Merupakan Olahraga?
Jawaban atas pertanyaan ini sebenarnya bisa dua arah, tergantung definisi dan konteksnya:
Esports sebagai Sport
Esports jelas merupakan bentuk sport, karena mengandung unsur kompetisi resmi dengan pemain profesional, pertandingan yang disiarkan, dan penonton yang antusias. Esports juga membutuhkan keterampilan tinggi, strategi, dan mental bertanding.
Esports bukan Workout
Namun, esports bukan workout, karena aktivitas fisik yang dilakukan pemain sangat minim. Berbeda dengan olahraga konvensional yang mengandalkan gerakan tubuh dan keringat.
BACA JUGA:Call of Duty: Warzone Mobile Ditarik dari Play Store dan App Store, Ini Alasannya
BACA JUGA:City Mall Baturaja Dipersiapkan Jadi Pusat Perbelanjaan Berbasis KI
Sebagai perbandingan, catur adalah olahraga yang diakui secara resmi walau tidak melibatkan banyak aktivitas fisik. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua sport harus menuntut gerak fisik intens.
Miskonsepsi dan Klarifikasi
Sering kali terjadi kekeliruan antara istilah esports, game online, dan olahraga:
Tidak semua esports adalah game online, karena beberapa game klasik juga dipertandingkan secara esports.
Tidak semua aktivitas fisik atau workout adalah sport jika tidak ada unsur kompetisi.
Jika sebuah game online dipertandingkan secara resmi dan menarik penonton, maka game tersebut masuk dalam kategori esports.(arl)