HARIANOKUSELATAN.ID – Pakar kendaraan listrik dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agus Purwadi, memberikan panduan penting bagi pemilik mobil listrik yang ingin meninggalkan kendaraannya dalam waktu lama di garasi rumah. Hal ini sekaligus menjadi antisipasi setelah insiden BYD Seal yang mengeluarkan asap di Palmerah, Jakarta Barat.
1. Pilih Lokasi Garasi yang Ideal
Agus menegaskan pentingnya memilih ruang garasi yang tidak panas dan tidak lembap. Ruangan garasi sebaiknya memiliki suhu yang sejuk dan sirkulasi udara yang baik agar kondisi mobil listrik tetap ideal selama disimpan. Suhu yang terlalu panas atau lembab dapat memicu masalah pada komponen elektronik dan baterai kendaraan.
BACA JUGA:Honda Vario 160 Baru Meluncur di Malaysia, Tampil Lebih ‘Heboh’ dengan Warna dan Striping Baru
BACA JUGA:TikTok Ajak Pengguna Remaja Meditasi Setelah Jam 10 Malam
2. Perhatikan Status Baterai
Salah satu komponen yang paling krusial adalah baterai. Jangan biarkan baterai dalam kondisi kosong atau penuh secara ekstrem saat mobil listrik ditinggalkan berhari-hari. Idealnya, baterai disarankan berada pada tingkat muatan sekitar 50% atau sesuai rekomendasi dari pabrikan. Kondisi baterai yang tepat ini membantu menjaga umur dan performa baterai serta mengurangi risiko kerusakan.
BACA JUGA:[Rumor] Produk Xbox Berikutnya Bakal Berbasis ARM?
BACA JUGA:Clair Obscur Awalnya Bertema Victoria Steampunk dengan Alien dan Zombie
Analisis Kasus BYD Seal Keluar Asap
Selain memberikan tips, Agus juga berbagi analisis terkait insiden BYD Seal yang mengeluarkan asap. Ia menyebut ada tiga kemungkinan penyebab utama:
Masalah pada Baterai
Baterai sangat sensitif terhadap overheat (panas berlebih). Jika baterai terlalu panas, selain berisiko terbakar, bisa juga hanya mengeluarkan asap sebagai tanda ada kerusakan internal.
Kerusakan Sistem Kelistrikan
Hubung singkat atau gangguan kelistrikan pada kendaraan bisa memicu panas berlebih dan menyebabkan asap atau bahkan kebakaran.