HARIANOKUSELATAN.ID - Siapa sangka di tengah pesatnya perkembangan teknologi, permintaan terhadap prosesor lawas Intel justru mengalami lonjakan signifikan? Apa yang sebenarnya mendorong meningkatnya minat terhadap produk-produk lama dari "kubu biru" ini?
Penyebab Utama: Gejolak Geopolitik dan Tarif Dagang
Menurut laporan dari Reuters, lonjakan ini terjadi sebagai dampak dari ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Pemberlakuan tarif baru terhadap produk-produk teknologi menyebabkan harga komponen modern melonjak, sehingga banyak konsumen, termasuk pusat data (data center), lebih memilih prosesor generasi lama yang dinilai lebih terjangkau dan masih mumpuni secara performa.
BACA JUGA:Google Gelar Event Terpisah untuk Android di 2025, Ada Kejutan Menanti!
BACA JUGA:Jadwal MPL ID S15 Week 6 Hari Ketiga: Onic vs RRQ Hoshi, Laga Panas Royal Derby!
Hal ini dikonfirmasi oleh Michelle Johnston Holthaus, Chief Executive of Intel Product, yang menyebut bahwa kebijakan tarif tersebut memicu peningkatan signifikan dalam permintaan prosesor lawas. Banyak perusahaan akhirnya memilih solusi yang lebih ekonomis untuk menjaga stabilitas operasional mereka.
Efek Domino: Perlambatan Adopsi Teknologi Baru?
Peningkatan permintaan terhadap komponen lama ini diprediksi akan mempengaruhi penjualan prosesor baru, termasuk yang dikembangkan khusus untuk kebutuhan AI dan teknologi mutakhir lainnya.
BACA JUGA:Mobile Legends x Naruto: Skin Ninja Legendaris Siap Guncang Land of Dawn!
BACA JUGA:GTA VI Ditunda oleh Rockstar, Begini Reaksi Para Gamer Saat Ini
Meski prosesor terbaru Intel membawa berbagai peningkatan efisiensi dan performa, harga yang tinggi serta ketidakpastian pasar global membuat konsumen lebih konservatif dalam berinovasi.
BACA JUGA:Dikeroyok 2 Anak Anggota DPRD di Kamar Kos, Mahasiswi Lapor Polisi
BACA JUGA:70 Penari Tanggai Tampil Hari Tari Sedunia 2025
Langkah ini, jika terus berlanjut, berpotensi memperlambat adopsi teknologi baru, sekaligus menjadi tantangan bagi Intel dalam mendorong ekosistem berbasis chipset AI yang menjadi fokus utama mereka saat ini.(arl)