Motor Listrik Honda Masih Belum Sepopuler Honda BeAT, Ini Penyebabnya
Honda ICON e.-Foto ;ist-
HARIANOKUSELATAN– Meskipun Honda aktif meluncurkan berbagai model motor listrik di Indonesia, pasar motor listrik masih belum sebesar motor konvensional, seperti Honda BeAT. Honda sudah memperkenalkan empat model motor listriknya, yaitu Honda EM1 e:, EM1 e: Plus, ICON e:, dan CUV e:, namun penjualannya masih jauh tertinggal dibandingkan dengan motor berbahan bakar bensin.
Menurut Ahmad Muhibbudin, General Manager Corporate Communication PT Astra Honda Motor (AHM), penetrasi kendaraan listrik (EV) memang memerlukan waktu yang lebih lama. Ia menambahkan bahwa faktor kebiasaan konsumen serta kurangnya infrastruktur menjadi tantangan besar dalam adopsi motor listrik.
Harga yang Lebih Mahal Salah satu alasan utama motor listrik Honda belum bisa menandingi Honda BeAT adalah harga yang masih tinggi. Misalnya, Honda ICON e: dijual dengan harga sekitar Rp 28 juta, yang terbilang mahal untuk ukuran motor listrik, mengingat motor bensin seperti Honda BeAT atau Honda Vario yang memiliki harga lebih terjangkau dan lebih terjangkau bagi konsumen Indonesia.
BACA JUGA:Tecno Megabook K16S: Laptop dengan Baterai Awet, Cocok untuk Tugas dan Hiburan
BACA JUGA:Oppo A5 Pro Resmi Diumumkan, Usung Chipset Dimensity 7300
Performa yang Belum Menonjol Meskipun motor listrik Honda memiliki efisiensi energi yang lebih baik, performa motor listrik seperti Honda ICON e: belum bisa mengimbangi motor bensin dengan harga yang serupa. Banyak konsumen masih memilih motor bensin yang sudah terbukti performanya dan menawarkan akselerasi yang lebih baik untuk kebutuhan harian.
Kurangnya Infrastruktur Pengisian Daya Kendala utama lainnya adalah keterbatasan infrastruktur pengisian daya untuk motor listrik. Meskipun Honda telah menyediakan swapping battery dan berencana memperluas jaringan e: Shop untuk layanan purna jual, namun akses ke pengisian daya yang cepat dan luas masih sangat terbatas di Indonesia. Hal ini membuat motor listrik kurang praktis untuk digunakan sehari-hari, terutama bagi pekerja yang membutuhkan mobilitas tinggi.
BACA JUGA:Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii Akan Jadi Spin-Off yang Cukup Panjang
BACA JUGA:Proposal Dead Space 4 dari Kreator Aslinya Ditolak oleh EA
Kebiasaan Konsumen yang Sulit Berubah Konsumen motor listrik di Indonesia belum banyak yang beralih dari motor bensin, terutama untuk motor pertama mereka. Sebagian besar masyarakat Indonesia memilih motor berbahan bakar bensin karena harga lebih terjangkau, kemudahan pengisian bahan bakar, dan kemudahan penggunaannya. Motor listrik masih dianggap sebagai pilihan sekunder bagi sebagian besar konsumen.(arl)