PLN Muaradua Ungkap Penyebab Sering Padamnya Liastrik di OKU Selatan

Foto – Bupati OKU Selatan saat menghimbau seluruh camat dan pihak-pihak terkait, untuk segera ikut membantu pihak PLN dalam menyelesaikan permasalahan tanam tumbuh.--

MUARADUA, HARIAN OKU SELATAN - Dalam hampir satu bulan ini, pelayanan listrik dari PT PLN Unit Muaradua di kabupaten OKU Selatan betul-betul menjadi sorotan.


Ini karena sudah sangat seringnya aliran listrik padam, bahkan menyeluruh hampir di seluruh Kecamatan.

Hal ini juga yang langsung direspon oleh Pemda OKU Selatan, yang langsung menggelar rapat terkait permasalahan listrik padam ini.

Manajer ULP PLN Muaradua Ucok Darmawan, akhirnya buka suara mengenai permasalah padamnya listrik ini. Ucok menjelaskan setidaknya ada dua permasalahan yang menjadi kendala permasalahan listrik sering padam.

"Pertama permasalahan tanam tumbuh, kedua permasalahan cuaca hujan yang saat ini mulai masuk di wilayah OKU Selatan," ungkap Ucok, saat, rapat bersama di Ruang Rapat Pemda OKU Selatan (13/11).

Terkait permasalah tanam tumbuh, Ucok mengatakan setidaknya ada 22 titik tanam pohon yang menjadi permasalahan pihak PLN Muaradua.

22 titik ini terganggu aliran listriknya karena terhalang oleh tumbuhan pohon yang tidak diperbolehkan masyarakat dipotong ataupun di tebang.

"Seperti pohon karet, pohon sawit, dan tanaman lainya. Itu yang menjadi permasalahan kami," ungkapnya.

Selain itu, permasalahan lain yang menjadi kendala PLN yakni cuaca OKU Selatan saat ini yang memasuki musim hujan. Cuaca ekstrim hujan membuat beberapa jaringan aliran listrik terganggu, dikarenakan bencana tertimpa pohon. Gardu tertimpa, ataupun kabel putus karena tertimpa pohon.

Terkait permasalahan Listrik sering Padam di OKU Selatan, yang juga saat menjadi sorotan masyarakat. Bupati OKU Selatan Popo Ali Martopo mengungkapkan jika hal ini harus segera direspon cepat.

Demi kewajiban Pemda maupun PLN untuk memberikan pelayanan baik pada masyarakat. Terlebih lanjut Popo, energi Listrik adalah salah satu kebutuhan utama semua masyarakat saat ini. Terlebih di titik-titik sentral, seperti pelayanan  Rumah Sakit, kantor kepolisian, Kejaksaan, dan juga kantor pemerintah daerah.

"Jika melihat paparan pihak PLN, saya bersyukur karena sebenarnya permasalahannya tidak begitu rumit. Tidak seperti permasalahan kita OKU Selatan beberapa tahun lama lalu. Seperti harus memerlukan pembangunan unit gardu induk baru, dan pembangunan jaringan sutet," ujarnya.

Terkait permasalahan ini, Bupati juga langsung mengimbau seluruh camat dan pihak-pihak terkait, untuk segera ikut membantu pihak PLN dalam menyelesaikan permasalahan tanam tumbuh.

Bupati juga memastikan tidak akan terjadi permasalahan pada masyarakat, jika permasalahan tersebut dibicarakan secara musyawarah dan baik.

"Begitu juga permasalahan cuaca, bukan bermaksud menyudutkan. Tetapi hal cuaca ini sebenarnya bisa diprediksi jauh hari, dan juga  harusnya bisa diantisipasi," ungkapnya.

Kepala Kejaksaan OKU Selatan Dr. Adi Purnama juga memberikan tanggapan terkait permasalahan listrik dan kendala tanam tumbuh. Kajari juga memberikan pandangan terhadap tanam tumbuh, sebenarnya sudah masuk dalam alokasi biaya pemeliharaan PLN yang digelontorkan cukup besar yakni 250 milyar. Dana tersebut mencakup seluruh wilayah Sumsel, dari tahun 2021 hingga tahun 2025.


"Anggaran ini sebenarnya bisa ditarik secara istimewa, mengingat OKU Selatan yang memiliki kultur geografis berbeda. Saya rasa itu bisa diajukan, untuk mengatasi biaya tanam tumbuh.  Jadi alokasi dananya sudah ada dan bisa digunakan, dan tidak boleh meminta biaya lain ke masyarakat karena itu bisa masuk dalam hal Pungli," pungkasnya. (end)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan