Objek Wisata di Ulu Ogan Hancur Akibat Banjir Bandang dan Longsor

Objek wisata di Kecamatan Ulu Ogan mengalami rusak parah akibat diterjang banjir bandang sehingga banyak bebatuan dan lumpur. -Foto: Istimewa/Berry.-

BATURAJA, HARIAN OKU SELATAN - Banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi antara tanggal 22 hingga 25 Mei 2024 telah menghancurkan pemukiman warga dan fasilitas wisata di Kecamatan Ulu Ogan.

Salah satu lokasi yang terdampak parah adalah Desa Ulak Lebar, sebuah desa wisata di Kecamatan Ulu Ogan, yang mengalami kerusakan parah akibat bencana tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) OKU, Alfarizi SEAk MPd, menyatakan bahwa timnya telah meninjau lokasi wisata yang terkena dampak di Ulu Ogan dan menemukan kondisi yang sangat rusak.

Desa wisata ini mengalami kerusakan berat dengan banyaknya batu dan lumpur yang terbawa arus banjir, merusak berbagai fasilitas wisata yang ada di sana.

Disparbud OKU sebelumnya telah merekomendasikan Desa Ulak Lebar untuk mengikuti ajang Anugerah Pesona Desa Wisata Sumsel.

Namun, proses penilaian oleh tim juri terhambat oleh kerusakan yang terjadi, dengan jadwal penilaian tertunda dua kali karena bencana banjir.

Persiapan yang sudah dilakukan, termasuk berkas administrasi, objek penilaian, kesenian, ekonomi kreatif, dan UMKM desa, menjadi sia-sia akibat kerusakan tersebut.

BACA JUGA:37 Tahanan Polres OKU Timur Ikuti Bimbingan

BACA JUGA:Optimalkan Potensi, Pemkab OKUS Gait Daerah Lain

Alfarizi menyatakan bahwa banjir dan tanah longsor terjadi karena meluapnya Sungai Ogan dan Sungai Kambas.

"Kami telah memberikan dorongan dan motivasi kepada perangkat desa dan kelompok sadar wisata agar tetap bersabar menghadapi bencana ini," tambahnya.

Kecamatan Ulu Ogan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), adalah salah satu daerah yang paling parah terdampak oleh banjir dan tanah longsor yang terjadi pada Rabu malam, 22 Mei 2024.

Selain banjir, wilayah ini juga mengalami tanah longsor akibat curah hujan yang tinggi. Laporan dari Polsek Ulu Ogan kepada Polres OKU menyebutkan bahwa ada tujuh desa yang terdampak banjir, dengan lima desa mengalami dampak terparah.

Banjir dan tanah longsor terjadi secara mendadak namun surut kembali dalam waktu singkat. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

"Ulu Ogan mengalami banjir dan tanah longsor," sebut Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni melalui Kasi Humas Iptu Ibnu Holdon pada Jumat, 24 Mei 2024.

BACA JUGA:Pemda Cek Lahan Wacana Pembangunan Pelayanan Makanan Bergizi

BACA JUGA:Tingkatkan Kreatif Siswa, UPT SDN-11 Gelar Panen Karya P5

Beberapa daerah yang terdampak termasuk Dusun 2, 3, 4, dan 5 Desa Kelumpang dengan ketinggian banjir sekitar 1 meter, serta Dusun 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 Desa Gunung Tiga dengan ketinggian air mencapai 50 cm di beberapa tempat.

Banjir di kedua desa ini telah surut pada Rabu malam sekitar pukul 21.00 WIB. Namun, kondisi di Kecamatan Ulu Ogan masih diguyur hujan dengan pemadaman listrik yang terjadi.

Akibat banjir susulan, sejumlah rumah warga dan fasilitas pemerintah rusak. Di Desa Ulak Lebar, satu rumah hilang terbawa arus, 53 rumah rusak berat, 51 rumah rusak ringan.

Kemudian satu kantor desa rusak berat, satu masjid rusak berat, satu SMA rusak ringan, satu taman kanak-kanak rusak, dan dua jembatan rusak berat. Di Desa Gunung Tiga, lima rumah rusak berat dan satu rumah rusak ringan.

Di Desa Kelumpang, 25 rumah rusak ringan, lima pintu bedeng rusak berat, satu sekolah MIN rusak berat, dan satu masjid rusak ringan.

BACA JUGA:Polres OKU Selatan Sumbang 100 Kantong Darah ke PMI

BACA JUGA:Kali Pertama Pemkab OKU Selatan Gelar Wedding Expo

Sementara di Desa Belandang, dua rumah rusak berat, satu sekolah SD rusak ringan, dan satu gedung serbaguna rusak berat.

Tanah longsor juga terjadi di beberapa titik, yaitu di Desa Kelumpang (17 titik di pinggir desa), Desa Gunung Tiga (3 titik), dan Desa Pedataran (1 titik). Longsor menutupi akses jalan di 4 titik di pinggir desa dan di Desa Belandang (8 titik).

Pada Kamis, 23 Mei 2024, pembersihan bekas longsor dari jalan Desa Belandang menuju Desa Sukajadi dilakukan dengan menggunakan alat berat jenis loader milik PT SDR.

Kapolsek Ulu Ogan bersama Babinsa dan kepala desa serta perangkat desa Belandang membuat dapur umum di desa Belandang untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir dan tanah longsor. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan