Harga Beras Jepang Naik, Impor Diprediksi Melonjak Tajam

--
Jakarta: Harga beras di supermarket Jepang terus meningkat selama 16 minggu berturut-turut. Harga saat ini tercatat dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, dilansir dari CNA, Senin (28/4/2025).
Data dari Kementerian Pertanian Jepang menunjukkan bahwa harga rata-rata beras naik 3 yen dari minggu sebelumnya. Harga tersebut kini mencapai 4.220 yen (Rp459.337) per 5 kilogram.
Kenaikan harga ini terjadi meskipun pemerintah telah mengambil langkah untuk melepas stok darurat beras ke pasar. Langkah tersebut, yang dimulai bulan lalu, bertujuan untuk menahan laju kenaikan harga dan akan terus dilakukan setiap bulan hingga Juli.
Namun demikian, harga beras domestik belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Sebagai dampaknya, perusahaan-perusahaan swasta di Jepang berencana untuk meningkatkan impor beras dari luar negeri.
Impor ini akan dilakukan di luar kuota bebas tarif Jepang dan dikenakan tarif tinggi. Menurut Reuters, tiga importir besar berencana mengimpor total 45.000 ton beras tahun ini.
Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan hanya 1.500 ton pada tahun fiskal sebelumnya. Perusahaan dagang Kanematsu, salah satu importir utama, telah menggandakan rencana impornya menjadi 20.000 ton hingga akhir Desember.
Sebagian besar pasokan tersebut berasal dari Amerika Serikat. Seorang juru bicara Kanematsu menyatakan bahwa impor bisa meningkat lebih lanjut tergantung pada permintaan domestik.
Sementara itu, perusahaan Shinmei juga berencana mengimpor sekitar 20.000 ton beras dari AS untuk pertama kalinya. Selain itu, importir lain yang tidak ingin disebutkan namanya juga merencanakan pembelian 4.000 hingga 5.000 ton beras asing tahun ini.
Jepang sendiri membatasi impor beras bebas tarif melalui skema "akses minimum" sebesar 100.000 ton per tahun, yang hanya sekitar 1 persen dari total konsumsi beras di negara tersebut.
Kenaikan harga beras ini menimbulkan keresahan di kalangan konsumen Jepang yang sudah menghadapi tekanan inflasi di berbagai sektor. Pemerintah pun terus berupaya menstabilkan pasar beras di tengah tantangan ini.