Niantic PHK 68 Karyawan Usai Diakuisisi Scopely

Pokemon Go.-Foto ;ist-
HARIANOKUSELATA.ID – Pengembang game Pokemon Go, Niantic, telah melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 68 karyawan. Langkah ini merupakan bagian dari proses restrukturisasi setelah perusahaan resmi diakuisisi oleh Scopely.
CEO Niantic, John Hanke, menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk menjadikan Niantic sebagai organisasi yang lebih ramping dan fokus, layaknya perusahaan rintisan. Para karyawan yang terdampak PHK akan resmi meninggalkan perusahaan per 20 Mei 2025.
BACA JUGA:Cara Mengamankan Akun MLBB, Jangan Sampai Dicuri!
BACA JUGA:3 Hero Counter Argus Terbaik: Si Kebal Tikam Bukan Lagi Masalah
“Keputusan ini tidak pernah mudah. Ini tidak mencerminkan kinerja individu mana pun, dan kami sangat memahami dampaknya terhadap kehidupan mereka,” ujar Hanke, dikutip dari Game Developer.
Diakuisisi Senilai USD 3,5 Miliar
PHK ini terjadi tak lama setelah Scopely, pengembang game Monopoly Go, mengakuisisi Niantic dengan nilai mencapai USD 3,5 miliar atau sekitar Rp 59 triliun. Melalui kesepakatan tersebut, Scopely kini menjadi pemilik dari Pokemon Go, Monster Hunter Now, dan Pikmin Bloom.
Karyawan yang masih terlibat dalam pengembangan ketiga game tersebut tetap dipertahankan. Sementara PHK menargetkan staf yang sebelumnya mengerjakan proyek lain di luar tiga judul tersebut.
BACA JUGA:Pemkab OKUS Ikuti Sosialisasi Program Mahasiswa Indonesia Emas
BACA JUGA:Dinas Perpustakaan Koordinasi Usulan DAK ke OKU Timur
Niantic telah lebih dulu memberi pemberitahuan kepada karyawannya mengenai kemungkinan PHK ini sejak proses akuisisi masih berlangsung.
Fokus Baru: Teknologi Peta dan AI Geospasial
Setelah akuisisi, perusahaan ini berubah nama menjadi Niantic Spatial, dan berencana fokus pada pengembangan teknologi AI geospasial.
Niantic Spatial disebut telah menerima investasi senilai USD 250 juta, dengan rincian USD 50 juta berasal dari Scopely dan sisanya dari pendanaan internal Niantic.