Insentif Tak Kunjung Disahkan, Penjualan Motor Listrik di Indonesia Lesu

Insentif Tak Kunjung Disahkan, Penjualan Motor Listrik di Indonesia Lesu.-Foto ;ist-

HARIANOKUSELATAN.ID -– Penjualan motor listrik di Indonesia pada awal 2025 menunjukkan angka yang sangat rendah. Meskipun pemerintah terus mendorong adopsi kendaraan listrik, faktor utama yang menghambat penjualan adalah ketidakjelasan insentif yang seharusnya diberikan kepada konsumen.

Menurut Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), hingga awal April 2025, penjualan motor listrik hanya tercatat sekitar 2.000 unit—jauh dari target pemerintah yang menargetkan penjualan 200 ribu unit hingga akhir tahun. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh ketidakpastian insentif yang belum juga disahkan oleh pemerintah.

BACA JUGA:Honda Rilis Skuter Matik 125cc dengan Mesin Irit BBM, Harga Setara Honda BeAT!

BACA JUGA:Motorola Edge 60 Fusion Segera Rilis di Indonesia, Berikut Tanda dan Spesifikasinya

Eko Prabowo, Ketua Aismoli, menjelaskan, "Karena masyarakat tahu ada subsidi tahun lalu, banyak yang menunggu hingga subsidi itu diteruskan, sehingga tidak membeli dulu."

Pada tahun 2024, penjualan motor listrik melonjak drastis berkat program insentif potongan harga hingga Rp 7 juta per unit untuk motor yang memenuhi syarat. Namun, program ini belum diperpanjang pada 2025, meninggalkan kebingungan baik di kalangan produsen maupun konsumen.

Para produsen kini terpaksa menahan pasokan, sementara konsumen lebih memilih untuk menunggu kabar mengenai kebijakan baru. Tanpa insentif, harga motor listrik terasa lebih mahal dibandingkan dengan motor konvensional, yang mengurangi daya tariknya.

BACA JUGA:Oppo Watch X2 Akan Rilis di Indonesia pada 30 April, Berikut Keunggulannya

BACA JUGA:WhatsApp Hadirkan Fitur Baru: Buat dan Kelola Paket Stiker Sendiri

Selain itu, masih ada tantangan lain yang menghambat pertumbuhan pasar, seperti keterbatasan infrastruktur pengisian daya, harga baterai yang tinggi, serta keraguan masyarakat terhadap daya tahan motor listrik.

Aismoli berharap pemerintah segera mengambil keputusan mengenai kelanjutan insentif untuk motor listrik. "Kami mengusulkan agar sistem subsidi yang ada tahun 2024 diteruskan di tahun 2025, dan besaran subsidi sebaiknya tidak dikurangi," kata Budi dari Aismoli.

BACA JUGA:Pendapatan

BACA JUGA:Agni: Village of Calamity, Game Horor Lokal Tampilkan Cuplikan Gameplay Terbaru

Saat ini, industri motor listrik menghadapi tantangan overstock, dengan banyaknya stok motor listrik yang belum terjual baik di pabrik maupun di diler-diler.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan