Gas LPG 3 Kg Makin Langka dan Capai 29 Ribu Di Tingkat Konsumen

--
MUARADUA-- Harga elpiji subsidi ukuran 3 kilogram di Kabupaten OKU Selatan khusus nya di Kecamatan MUaradua , tembus hingga Rp 29 ribu per tabung.
Lonjakan harga LPG bersubsidi ini disebabkan kelangkaan di pangkalan. Akibatnya, beberapa warga terpaksa menggunakan alternatif lain sebagai bahan bakar. Yana ibu rumah tangga di wilayah pasar ilir muaradua Kecamatan Muaradua mengeluhkan, dirinya susah mendapatkan gas ukuran 3 kg di wilayahnya.
Dia menceritakan, tak jarang harus berkeliling ke tetangga desa untuk bisa mendapatkan gas elpiji berusbsidi. Ketika dapat pun, harga gas melon itu cukup mahal. Padahal harga normal sesui HET yakni Rp 18 ribu per tabungnya.
"Yang jual eceran, per tabungnya sekitar Rp 249ribu. Sudah harganya segitu, terus susah didapat," kata Yana kemarin (13/3)
Ibu satu anak ini mengatakan, sudah sebulan terakhir ini gas 3 kilogram mulai langka di wilayahnya. Hal ini membuat sebagian masyarakat kelimpungan untuk mendapatkan salah satu gas subsidi itu. Pasalnya, agen gas yang biasa menjadi langgananya di wilayah itu selalu kehabisan stok. Ia dan warga lainya terpaksa sering menitipkan tabung kosongnya di tingkat pengecer hanya untuk mendapatkan satu tabung. Ketika dapat pun, harganya cukup mahal. "Sudah sebulan gas ini langka, harganya juga mahal sampai Rp 29 ribu per tabung dengan ukuran 3 kg.
Meski langka dan harganya mahal, namun dirinya tetap berupaya untuk mendapatkan gas elpiji subsidi kendati di luar wilayah meski harus adu cepat dengan konsumen lain. "Sekarang kalau nggak pesen dulu atau cepet-cepetan, pasti tidak kebagian," tuturnya.(Hos)