Setelah 4 Kali Mangkir, Mantan Wali Kota Semarang dan Suami Resmi Ditahan

Setelah 4 Kali Mangkir, Mbak Ita dan Suaminya Resmi Berompi Oranye. -Foto: Ayu Novita.-
JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan mantan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita, dan suaminya, Ketua Komisi D DPRD Semarang, Alwin Basri.
Keduanya diduga terlibat kasus korupsi di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
Wakil Ketua KPK, Ibnu Basuki Widodo, menyatakan bahwa Mbak Ita dan Alwin akan ditahan selama 20 hari, terhitung sejak 19 Februari hingga 10 Maret 2025.
BACA JUGA:KUA Buana Pemaca Terus Berikan Pelayanan Bimbingan Perkawinan
BACA JUGA:Nakes Puskesmas Muaradua Skerining Kesehatan Siswa MTs
Keduanya ditahan di Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Jakarta Timur, Cabang KPK.
Menurut Ibnu, sejak menjabat sebagai Wali Kota Semarang, Mbak Ita dan suaminya diduga menerima uang dari fee pengadaan meja kursi fabrikasi SD pada Dinas Pendidikan Kota Semarang Tahun Anggaran 2023, serta mengatur proyek penunjukan langsung di tingkat kecamatan dan meminta dana ke Bapenda Kota Semarang.
BACA JUGA:Lapas Kelas IIB Muaradua Intensifkan Razia Kamar Napi
BACA JUGA:Tim Dinas Damkar OKU Selatan Bantu Warga Evakuasi Ular
KPK menjerat Mbak Ita dan Alwin dengan Pasal 12 huruf a, b, f, dan Pasal 12 B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001, jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Sebelumnya, KPK telah memanggil keduanya sebanyak empat kali, tetapi mereka mangkir dengan berbagai alasan, termasuk sakit.
BACA JUGA:Pentingnya Mempersiapkan Diri Menyambut Ramadhan
KPK mengingatkan ancaman pidana bagi pihak yang menghambat penyidikan sesuai Pasal 21 UU Tipikor.