KRI Diponegoro Hadapi Ketegangan di Laut, Pesawat Tempur Israel Lakukan Manuver Provokatif

--
Jakarta, HARIANOKUSELATAN – KRI Diponegoro mengalami ketegangan tinggi saat menjalankan misi di perairan internasional. Selama satu tahun bertugas, kapal perang Indonesia ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk provokasi dari pesawat tempur dan drone milik Israel.
Dalam upaya mencegah masuknya barang ilegal, Haprabu dan jajarannya rutin melakukan patroli ketat hampir setiap hari. Mereka menghabiskan hampir 80 persen masa tugasnya di tengah laut, menghadapi teriknya matahari hingga dinginnya angin malam demi memastikan keamanan wilayah.
Namun, ketegangan meningkat tajam pada Oktober 2024, ketika eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah semakin memanas. Hampir setiap hari, pesawat tempur dan drone Israel melintas di atas KRI Diponegoro, meningkatkan kewaspadaan seluruh personel.
"Pesawat tempur Israel beberapa kali melakukan manuver provokatif dengan memutari kapal kami. Namun, kami tetap tenang dan bersiaga menghadapi segala kemungkinan," ujar Haprabu.
BACA JUGA:Pesona Air Terjun Beteri, Objek Wisata Bernuansa Alam dan Kearifan Lokal Sindang Danau
BACA JUGA:Pemkab OKU Selatan Hadiri Peringatan Hari Gizi Nasional 2025
BACA JUGA:Makanan yang Bantu Redakan Stres dan Tingkatkan Relaksasi
Meski mengalami provokasi berulang kali, KRI Diponegoro tetap menjalankan tugasnya dengan profesional. Prajurit TNI AL terus memantau situasi dengan ketat sambil mempersiapkan persenjataan kapal jika terjadi ancaman langsung. Beruntung, hingga akhir masa tugas, tidak terjadi kontak fisik antara KRI Diponegoro dan pesawat tempur Israel.
Setelah berbulan-bulan menghadapi ketegangan, situasi akhirnya berangsur mereda seiring dengan penurunan eskalasi konflik. TNI AL menegaskan komitmennya dalam menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah maritim Indonesia serta memastikan setiap ancaman dihadapi dengan strategi yang matang.