Solana Tunjukkan Performa Kuat, Namun Harga Terus Turun – Apa yang Terjadi?
![](https://harianokuselatan.bacakoran.co/upload/a8a114cfc9b82da9041db013f86ff694.jpg)
Solana Tunjukkan Performa Kuat, Namun Harga Terus Turun – Apa yang Terjadi?.-Foto ;ist-
HARIANOKUSELATAN.ID - Meskipun blockchain Solana (SOL) terus berkembang pesat, harga tokennya mengalami tekanan yang signifikan. Harga SOL saat ini berada di bawah US$ 200 dan banyak analis yang memperkirakan bahwa aset ini mendekati titik kritis. Menurut pengamat kripto, Lark Davis, pergerakan harga Solana bisa sangat fluktuatif dalam waktu dekat, baik naik maupun turun.
Jika Solana berhasil menembus garis resistensi di sekitar harga US$ 200, ada kemungkinan harga SOL bisa melonjak lebih tinggi. Sebaliknya, jika harga turun di bawah level support US$ 189, penurunan lebih lanjut bisa terjadi. Saat artikel ini ditulis, harga SOL berada di US$ 198, turun 7,88 persen dalam sehari, dan mengalami penurunan 13,3 persen dalam sepekan terakhir.
BACA JUGA:Pasar Kripto Pulih Perlahan, XRP dan MTAUR Jadi Sorotan
BACA JUGA:Mengapa Mobil Listrik Wajib Menggunakan Ban Khusus?
Analisis Potensi Kenaikan Harga Solana
Meski harga sedang mengalami tekanan, beberapa analis tetap optimis terhadap prospek jangka panjang Solana. Castillo Trading, misalnya, menyebut bahwa Solana masih merupakan salah satu aset terkuat di pasar kripto. Dalam analisisnya, harga SOL telah menguji batas bawah di sekitar US$ 180, yang bisa menjadi titik balik untuk kenaikan lebih lanjut.
Analis memperkirakan jika harga bisa menembus level US$ 230, Solana berpotensi naik ke harga US$ 280. Namun, mereka juga mengingatkan bahwa volatilitas harga masih bisa terjadi, sehingga investor disarankan untuk memantau perkembangan pasar dengan hati-hati.
Performa Blockchain Solana yang Terus Meningkat
Walaupun harga Solana tertekan, kinerja blockchain-nya menunjukkan angka-angka yang mengesankan. Menurut laporan dari Messari, Solana berhasil menempati posisi kedua dalam Total Value Lock (TVL) DeFi dengan nilai mencapai US$ 8,6 miliar, naik 64 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Beberapa pencapaian lain mencakup:
Pendapatan Blockchain: Meningkat 213 persen, dari US$ 268 juta menjadi US$ 840 juta.
Pendapatan Aplikasi: Mencapai US$ 367 juta pada November, tertinggi dalam sejarah Solana.
BACA JUGA:Motor Listrik Adora Resmi Meluncur di Indonesia, Harga Mulai Rp 20 Jutaan!
BACA JUGA:LG Luncurkan Mesin Cuci Top Loading Kapasitas Besar dengan Fitur AI, Harga Rp 11 Juta
Stablecoin di Jaringan Solana: Bertambah 36 persen, mencapai US$ 5,1 miliar, menjadikannya jaringan stablecoin terbesar kelima.