Diduga Berduaan di Rumah Seorang Gadis, Oknum Kades Dikurung Warga
![](https://harianokuselatan.bacakoran.co/upload/09bb8b2ed5705bbafa6069f39bbd9218.jpg)
Oknum Kades di Pangkalan Lampam OKI Diduga Beduaan di Rumah Gadis.-Foto : Ilustrasi.-
KAYUAGUNG, HARIANOKUSELATAN.ID - Perbuatan oknum Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), kembali menuai kontroversi. Kades berinisial S dari Desa Rambai diduga terpergok berduaan di rumah seorang gadis yang tinggal di Desa Perigi, Kecamatan Pangkalan Lampam.
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat, 22 November 2024 pagi. Ketika warga melihat oknum Kades dan seorang wanita berada di dalam rumah, kemarahan warga pun meluap. Akibatnya, Kades S dikurung dalam kamar rumah sang gadis. Masyarakat merasa perbuatan tersebut sangat tidak pantas dan mencoreng nama baik desa.
BACA JUGA:Polisi Ungkap Motif Penembakan Mantan Pemain Sepak Bola di Sekayu
BACA JUGA:Prediksi Roberto Mancini Terbukti, Marselino Ferdinan Bersinar di Kualifikasi Piala Dunia
Ternyata, ini bukan pertama kalinya Kades tersebut terlibat dalam insiden serupa. Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya, bahkan saat Kades tersebut diduga mengajak seorang wanita ke hotel di Palembang.
"Peristiwa seperti ini pernah terjadi dulu, saat Kades S mengajak seorang wanita ke hotel di Palembang. Jadi, ini sudah kedua kalinya," kata warga tersebut.
BACA JUGA:Ruben Amorim Rombak Manchester United: Incar Branthwaite, Davies, dan Gyokeres
BACA JUGA:Pekan Depan, Eks Ketua KPK Firli Bahuri Akan Kembali Diperiksa Bareskrim
Pada kasus sebelumnya, kejadian tersebut sempat dilaporkan ke Polrestabes Palembang, namun akhirnya diselesaikan secara damai antara Kades S dan korban yang berinisial C (17), yang diketahui juga merupakan tetangganya. Kedua belah pihak sepakat berdamai pada Sabtu, 27 Juli 2024, sehingga peristiwa tersebut tidak dilanjutkan lebih lanjut.
Kades S kini harus menghadapi konsekuensi dari perbuatannya yang kembali mencoreng citra kepemimpinannya di desa.