Darah Rendah vs Kurang Darah: Memahami Dua Kondisi Kesehatan yang Sering Terjadi
Darah Rendah dan Kurang Darah: Kenali Penyebab dan Solusinya-Foto: Ist-
harianokuselatan.bacakoran.co, Darah rendah (hipotensi) dan kurang darah (anemia) adalah dua kondisi kesehatan yang sering dibicarakan, namun keduanya memiliki penyebab, gejala, dan penanganan yang berbeda.
Darah Rendah (Hipotensi)
Hipotensi adalah kondisi di mana tekanan darah seseorang berada di bawah angka normal, yaitu kurang dari 90/60 mmHg. Beberapa penyebab darah rendah antara lain:
- Dehidrasi: Kehilangan cairan yang berlebihan bisa menyebabkan penurunan volume darah dan tekanan darah.
- Penyakit Jantung: Masalah pada jantung seperti serangan jantung atau aritmia dapat mempengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah secara efektif.
- Infeksi Berat (Sepsis): Infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh bisa menyebabkan penurunan tekanan darah yang drastis.
- Kehilangan Darah: Perdarahan yang signifikan, baik internal maupun eksternal, dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah.
Gejala darah rendah meliputi pusing, lemas, pandangan kabur, dan bahkan pingsan. Pengobatan untuk hipotensi biasanya mencakup peningkatan asupan cairan, penggunaan kompres hangat, atau dalam kasus parah, pemberian obat-obatan.
BACA JUGA:Mengenal Kayu Pasak Bumi: Dari Stamina hingga Kesehatan Seksual
BACA JUGA:Manfaat Daun Binahong: Herbal Serbaguna untuk Kesehatan dan Cara Mengolahnya
Kurang Darah (Anemia)
Anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah (SDM) atau kadar hemoglobin dalam darah berada di bawah normal, sehingga mengurangi kemampuan darah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Penyebab anemia bisa bervariasi, termasuk:
- Kekurangan Zat Besi: Ini adalah penyebab anemia yang paling umum, biasanya akibat pola makan yang tidak seimbang.
- Kekurangan Vitamin: Vitamin B12 dan folat berperan penting dalam pembentukan sel darah merah.
- Kondisi Medis: Penyakit kronis seperti gangguan ginjal, kanker, atau infeksi tertentu dapat menyebabkan anemia.
- Kehilangan Darah: Sama seperti pada darah rendah, kehilangan darah akibat trauma atau menstruasi berat juga dapat menyebabkan anemia.
Gejala anemia meliputi kelelahan, pucat, sesak napas, dan detak jantung yang cepat. Penanganan anemia biasanya melibatkan suplemen zat besi, perubahan diet, dan terkadang pengobatan untuk kondisi yang mendasarinya.
Meskipun darah rendah dan kurang darah sama-sama dapat memengaruhi kesehatan secara serius, perbedaan mendasar antara keduanya terletak pada penyebab dan pengaruhnya terhadap tubuh. Jika Anda mengalami gejala-gejala yang mencurigakan, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.(Win)