Kejati Sumsel Tegaskan Penyidikan Korupsi LRT Sumsel Terus Bergulir
Aspidsus Kejati Sumsel Tegaskan Penyidikan Korupsi LRT Sumsel Terus Bergulir Guna Dalami Materi Perkara. -Foto: Sumeks.co.-
PALEMBANG, HARIANOKUSELATAN.ID - Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) baru, Umaryadi SH MH, menegaskan bahwa beberapa penyidikan korupsi yang sedang diusut oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel terus berjalan dengan intensitas tinggi.
Umaryadi mengungkapkan hal ini dalam sebuah wawancara setelah menggelar konferensi pers terkait penangkapan seorang DPO dalam kasus korupsi pada Sabtu, 22 Juni 2024 lalu.
Saat ini, Kejati Sumsel di bidang pidana khusus sedang menangani setidaknya lebih dari tiga perkara korupsi yang masih dalam proses penyidikan. Salah satunya adalah dugaan korupsi terkait proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Sumsel, yang diduga merugikan negara dalam skala ratusan miliar hingga triliunan rupiah.
"Penyidikan korupsi terkait LRT masih berlangsung, untuk informasi lebih lanjut, silakan tanyakan kepada Kasidik Kejati Sumsel," ujar Umaryadi.
Selain kasus LRT, tim penyidik Pidsus Kejati Sumsel juga sedang mengusut dugaan korupsi dalam aktivitas penambangan batu bara, perizinan SPH perkebunan Musi Rawas, dan distribusi PT Semen Baturaja. Semua kasus ini sedang dalam tahap penyidikan intensif.
BACA JUGA:Dinas KB Peroleh Juara 1 Capaian Pelayanan KB Tingkat Provinsi
BACA JUGA:Bhabinkamtibmas Muaradua Bagikan Puluhan Iqro ke Santri
Penyidikan ini terus berlanjut setelah Dr. Yulianto SH MH mengambil alih kepemimpinan Kejati Sumsel dari Sarjono Turin SH MH, yang sebelumnya dipromosikan ke Kejaksaan Agung. Selain itu, masih ada satu perkara yang sedang diselidiki terkait dugaan korupsi pembangunan Pasar Cinde Palembang, setelah Sarjono Turin meninggalkan jabatannya.
Khusus untuk kasus korupsi LRT Sumsel, peningkatan status kasus tersebut ke tahap penyidikan dikarenakan sebelumnya telah melewati tahap penyelidikan oleh Pidsus Kejati Sumsel.
Proyek LRT Sumsel, yang menghubungkan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dengan Kompleks Olahraga Jakabaring, dioperasikan sebagai sarana transportasi cepat untuk warga Palembang dan sekitarnya, serta menjadi infrastruktur pendukung dalam Pesta Olahraga Asia 2018.
BACA JUGA:Memasuki Kemarau, Polres OKU Selatan Ajak Warga Tidak Bakar Lahan
BACA JUGA:2.000 Tim Siap Menangkan Pasangan Abusama-Misnadi (Abdi) di PIlkada OKU Selatan
Proyek ini diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp10,9 triliun, dibiayai oleh PT Waskita Karya Tbk dan didukung oleh anggaran APBN 2017 dan 2018 dari Kementerian Perhubungan. Pembangunan selesai pada Februari 2018, dan operasional penuh dimulai pada Agustus 2018.
Untuk perkembangan lebih lanjut mengenai kasus korupsi ini, masyarakat diharapkan untuk menunggu pengembangan selanjutnya dari Kejati Sumsel. (*)