Baca Koran harianokuselatan Online - Harian Oku Selatan

Kok Bisa Isuzu Panther di Aceh Masih Nyala Usai Kebanjiran 10 Jam?

Isuzu Panther.-foto;ist-

LOMBA MEWARNAI

HARIANOKUSELATAN.ID – Media sosial sedang diramaikan oleh sebuah video yang memperlihatkan sebuah Isuzu Panther di Aceh masih dapat menyala meskipun telah terendam banjir selama 10 jam. Fenomena ini mengejutkan banyak warganet karena mobil diesel pada umumnya sangat rentan terhadap kerusakan bila kemasukan air. Lalu, bagaimana sebenarnya penjelasan teknis di balik kejadian ini?

Teknologi Mesin Panther yang Minim Kelistrikan

Mustar, pemilik bengkel MStar yang sudah berpengalaman menangani Isuzu Panther, mengatakan bahwa kasus tersebut tidak hanya disebabkan oleh keberuntungan, tetapi juga karakter mesin Panther itu sendiri. Ia menyebut Panther memiliki teknologi sederhana, sering disebut sebagai teknologi "majapahit", karena tidak menggunakan sistem common rail dan minim komponen kelistrikan.

“Memang ada faktor keberuntungan. Tapi Panther itu teknologinya bukan common rail, tidak ada kelistrikan,” jelas Mustar.

BACA JUGA:Bocoran spesifikasi Xiaomi 17 Ultra, kameranya berkurang satu

BACA JUGA:Circle to Search bisa deteksi SMS penipuan di HP Android

Karena sistem bahan bakarnya menggunakan injeksi mekanis, bukan elektronik, mobil ini tidak membutuhkan ECU (Engine Control Unit) atau sensor-sensor modern yang rentan rusak jika terkena air. Mesin akan tetap bekerja selama udara bersih bisa masuk dan bahan bakar tetap tersuplai tanpa kontaminasi air.

Air Tidak Masuk ke Mesin Berkat Sistem Intake yang Rapat

Mustar melanjutkan bahwa selama selang dan pipa udara rapat, serta lubang intake tertutup rapat, air tidak dapat masuk ke ruang bakar. Kondisi ini memungkinkan mesin tetap hidup.

Ia juga menduga bahwa mobil tersebut kemungkinan mengapung sebagian saat terendam banjir. Hal itu membuat komponen vital seperti intake manifold tidak sepenuhnya berada di bawah permukaan air, sehingga tidak kemasukan air.

Analisis Ahli Otomotif ITB: Tangki Penuh Bisa Jadi Penyebab Pendukung

Pengamat otomotif senior ITB, Yannes Pasaribu, memberikan analisis tambahan terkait fenomena ini. Ia menyoroti kemungkinan bahwa tangki bahan bakar Panther dalam kondisi penuh saat banjir.

Dengan berat jenis solar (0,83 kg/L) lebih rendah dibandingkan air (1 kg/L), secara teknis memungkinkan terjadi gravity separation, yaitu pemisahan alami antara air dan solar di dalam tangki. Air akan mengendap di dasar, sedangkan pompa bahan bakar mekanis menghisap solar dari bagian atas tangki. Hal ini memastikan bahan bakar yang masuk ke mesin tidak terkontaminasi air.

Selain itu, sistem kelistrikan Panther yang sederhana turut mendukung ketangguhannya. Yannes menyebut hanya ada beberapa komponen kelistrikan seperti alternator 14V/70A, starter solenoid, dan wiring dengan seal karet tebal. Tidak adanya ECU dan sensor kompleks mengurangi potensi kerusakan akibat genangan air.

BACA JUGA:Dua Fitur AI Praktis yang Ada di Honor 400 Lite

BACA JUGA:Jadwal IESF Mobile Legends hari ini: Indonesia vs Malaysia

Video Viral Menunjukkan Kondisi Kabin yang Parah

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan