Harga Gas LPG Subsidi Melambung Tinggi
Pemerintah Kabupaten OKU Selatan melalui Bagian Perekonomian dan SDA Setda OKU Selatan beberapa waktu lalu menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) guna menanggapi kelangkaan Gas Melon atau Elpiji 3 Kg. -Foto: Dok/Harian OKU Selatan.-
MUARADUA, HARIAN OKU SELATAN - Warga Desa Tanjung Durian, Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten OKU Selatan mengeluhkan harga Gas elpiji subsidi berukuran 3 Kg melambung tinggi.
Pasalnya, Gas Subsidi tersebut dijual pihak pengecer mencapai Rp.26.000-30.000 per tabung. Tak hanya itu keberadaan Gas Subsidi tersebut juga terbilang langka.
"Kalau di Desa kami sekarang ini di Desa Tanjung Durian, Kecamatan Buay Pemaca sangat mahal sampai 30.000 paling murah 26.000 ditingkat pengecer," ucap YT, warga sekitar, Senin 13 Mei 2024.
BACA JUGA:Pemkab OKU Selatan Terus Perjuangkan Nasib Honorer
BACA JUGA:Sisa 7 Bulan, Progres Pembangunan RSUD Capai 70 Persen
Dikatakannya, selain harga yang tinggi juga barang susah didapatkan alias langka sejak beberapa hari belakang ini, sehingga menjadikan kami kesulitan.
"Katanya Gas Subsidi, tapi harga mencapai Rp. 30 ribu, kalau kayak gini bukan subsidi namanya, malah menyusahkan kami selaku masyarakat Desa," keluhnya.
Karena, Gas Elpiji saat ini merupakan kebutuhan masyarakat yang harus ada setiap saat sebagai kebutuhan dalam rumah tangga.
BACA JUGA:Tersandung Kasus Narkoba, Pemeran Preman Pensiun Ditangkap Petugas
BACA JUGA:Ketua KPU: Caleg Terpilih di Pileg 2024 Tak Perlu Mundur Jika Maju Pilkada
DN warga yang sama juga mengaku bahwa dirinya merasa berat untuk membeli Gas subsidi dengan harga yang cukup tinggi hingga mencapai Rp. 30 Ribu.
"Berat, selain mahal juga susah didapatkan, ini khusus untuk di Desa kami, tapi kalau ditempat lain juga tidak tahu," cetusnya.
Dengan ini tentunya, kami selaku masyarakat berharap kepada Pemerintah Kabupaten OKU Selatan agar melakukan tindakan dengan harga yang tinggi dan mengatasi kelangkaan ini," harapnya. (Dal)