Pemda OKU Selatan Terus Genjot Penurunan Angka Stunting
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Selatan melalui Tim menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) diaula Pemkab, Rabu (29/10/2025). -Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.-
MUARADUA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ulu Selatan (OKU Selatan) terus berupaya menekan angka stunting melalui berbagai program terpadu lintas sektor.
Salah satunya dengan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Aula Pemkab OKU Selatan, Rabu (29/10/2025).
Rakor tersebut dipimpin oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Joni Rafles, AP., M.Si, dan dihadiri oleh jajaran OPD terkait, camat, serta perwakilan tim TPPS dari berbagai kecamatan di wilayah OKU Selatan.
BACA JUGA:Kondisi Memprihatinkan, SD Sinar Danau Minta Pemda Segera Lakukan Rehabilitasi Gedung
BACA JUGA:Perkuat Pencegahan Korupsi, Lapas Muaradua Kunjungi Markas LSM BARAK NKRI OKU Selatan
Sinergi Lintas Sektor untuk Akselerasi Penurunan Stunting
Kepala Dinas PPPAPPKB OKU Selatan, Hj. Umu Manazilawati, S.KM., MM, menegaskan bahwa rapat koordinasi ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat penurunan stunting di daerah.
“Melalui koordinasi ini, kami berupaya memperkuat akselerasi progres aksi konvergensi penurunan stunting dengan memanfaatkan aplikasi Web Bangda sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data, pemetaan sasaran, dan evaluasi program,” jelas Umu.
Ia menambahkan, kegiatan ini dilaksanakan sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, yang menekankan pentingnya kolaborasi pemerintah pusat dan daerah dalam melaksanakan delapan aksi konvergensi pencegahan stunting.
“Pendekatan konvergensi ini memungkinkan setiap program dan intervensi dapat terintegrasi dengan perencanaan pembangunan daerah, serta tepat sasaran sesuai kondisi lokal,” tambahnya.
BACA JUGA:Kejaksaan OKU Selatan Sidangkan 10 Kasus Pidana, Didominasi Perkara Narkotika
BACA JUGA:Jelang SRGF 2025, Pemda OKU Selatan Tinjau Rute dan Sarana Pendukung
Angka Stunting di OKU Selatan Terus Menurun
Sementara itu, Asisten I Joni Rafles mengungkapkan bahwa strategi nasional percepatan penurunan stunting telah berjalan sejak 2018 dan kini semakin diperkuat melalui berbagai kebijakan di tingkat daerah.
Ia menyampaikan bahwa berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2024, angka prevalensi stunting di Kabupaten OKU Selatan menunjukkan penurunan signifikan, yakni dari 23 persen pada 2023 menjadi 16,6 persen pada 2024.
“Capaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh pihak, mulai dari tenaga kesehatan, kader pendamping keluarga, hingga perangkat desa. Namun kita tidak boleh berpuas diri, pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting harus terus ditingkatkan, terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),” tegasnya.
