Utus Perwakilan Ikut Penguatan Moderasi Beragama
Kemenag OKU Selatan mengutus Kasi Bimas Islam Muhammad yamin,S.Sos, Penyelenggara Katolik dan penyelenggara Hindu untuk mengikuti kegiatan orientasi pelopor penguatan moderasi beragama yang diikuti oleh ASN dan tokoh Agama se Provinsi Sumatera Selatan di -Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.-
MUARADUA, HARIAN OKU SELATAN - Pada tanggal 23 April 2024, kantor Kementerian Agama OKU Selatan mengutus Kasi Bimas Islam Muhammad Yamin, S.Sos, Penyelenggara Katolik, dan Penyelenggara Hindu untuk mengikuti kegiatan orientasi pelopor penguatan moderasi beragama.
Acara ini diadakan di Hotel Azza Palembang dan diikuti oleh ASN dan tokoh agama se-Provinsi Sumatera Selatan.
Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan, Syafitri Irwan, menekankan bahwa moderasi beragama merupakan sikap, pandangan, dan perilaku yang mengedepankan keberagaman, toleransi, penolakan terhadap kekerasan atas nama agama, serta penerimaan terhadap kekayaan budaya dan tradisi masyarakat.
BACA JUGA:Calon Jamaah Haji Diminta Jangan Lalai
BACA JUGA:Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Usung Ciri Khas OKU Selatan ke Bali
Program moderasi beragama ini dirancang untuk diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan umat beragama.
Syafitri juga menekankan peran penting peserta dalam memperkuat pemahaman moderasi beragama di masyarakat. Peserta diharapkan terus menyebarkan pemahaman ini kepada umat masing-masing.
BACA JUGA:Harapan Kaesang untuk Nasdem dan PKB Usai Beri Dukungan ke Prabowo Subianto
BACA JUGA:Pengamat: Partai Nonkoalisi Berperan Awasi Kinerja Pemerintah
Kasi Bimas Islam M. Yamin juga menekankan pentingnya kegiatan ini untuk memupuk rasa kebersamaan. Dia menegaskan bahwa prinsip-prinsip moderasi beragama akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Pemerintah dan tokoh masyarakat diharapkan memberikan ruang bagi masyarakat untuk menjalankan keyakinan dan kepercayaan mereka tanpa diskriminasi. Pendidikan dan sosialisasi mengenai keberagaman agama dan kepercayaan menjadi penting untuk menghindari kesalahpahaman dan konflik, sehingga menjadikan negara kita damai dan tetap bersatu dalam payung Pancasila," ujar M Yamin. (rel)