Baca Koran harianokuselatan Online - Harian Oku Selatan

Boikot Musik Israel, 400 Musisi Turun Tangan

--

LOMBA MEWARNAI

Bogor: Sebanyak lebih dari 400 musisi dan label musik melakukan aksi boikot terhadap platform streaming di Israel lewat inisiatif bernama No Music For Genocide. Gerakan ini dilakukan sebagai bentuk protes atas genosida yang terjadi di Gaza.

 

Menurut laporan Antara pada 20 September 2025, para musisi dan pemegang hak cipta menarik karya mereka dengan cara memblokir wilayah distribusi musik mereka agar tidak dapat diakses di Israel. Awalnya gerakan ini dipelopori oleh musisi dan label independen, namun kemudian diikuti oleh artis besar seperti Massive Attack, Primal Scream, dan MØ.

 

Selain itu, situs musik Stereogum juga melaporkan pada tanggal yang sama, bahwa sejumlah nama populer seperti Rina Sawayama, Fontaines D.C., MIKE, Faye Webster, Japanese Breakfast, Arca, dan banyak lagi bergabung dalam inisiatif ini. Para artis menggunakan posisi mereka untuk menolak penindasan politik dan mendorong keadilan melalui seni dan budaya.

 

Koalisi ini mengajak pula label-label besar seperti Sony, Universal Music Group, dan Warner Music Group untuk mengambil langkah yang sama. Mereka menyoroti tindakan tegas ketiga perusahaan tersebut saat menanggapi konflik di Ukraina dengan memblokir operasi di Rusia.

 

Inisiatif ini menjadi bagian dari gerakan internasional yang bertujuan mengurangi dukungan terhadap Israel dalam melanjutkan genosida, dan sejalan dengan berbagai aksi solidaritas global, seperti komitmen Film Workers For Palestine dan pelarangan kapal dan pesawat menuju Israel di beberapa negara.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan