Kementan Maksimalkan Peran Penggilingan Kecil Jaga Harga Beras

--

IKLAN UMROH

Jakarta: Kementerian Pertanian (Kementan) terus memberdayakan penggilingan padi kecil dan menengah untuk menjaga stabilitas harga pangan (beras). Demikian disampaikan Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Moch. Arief Cahyono, kepada RRI Pro 3, Rabu (3/9/2025).

 

Menurut dia, selama ini penggilingan besar mendominasi pasokan beras, baik di pasar rakyat maupun ritel. "Sehingga ada indikasi harga beras dikendalikan penggilingan besar," ujarnya.

 

Padahal, kata Arif, justru penggilingan kecil dan menengah inilah yang dekat dengan komunitas petani sampai pedesaan. "Namun, mereka kalah bersaing untuk menyerap gabah petani karena penggilingan besar bisa membayar dengan harga berapa pun," ucapnya.

 

Karena itu, harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah petani ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram. "Sehingga penggilingan kecil dan menengah bisa membeli gabah petani, di mana dengan harga tersebut petani sudah senang," ujarnya.

 

Menurut Arif, Kementan lebih mengutamakan penggilingan kecil dan menengah mendapatkan beras, sehingga perputaran ekonomi masyarakat bisa berputar. "Artinya tidak didominasi oleh kalangan tertentu saja (penggilingan besar)," katanya.

 

Arif menjelaskan kapasitas giling penggilingan padi kecil di Indonesia mencapai sekitar 116 juta ton. Menurut dia, kemampuan ini jauh melebihi produksi nasional yang hanya sekitar 65 juta ton gabah kering panen per tahun.

 

Terkait dengan kesulitan masyarakat mendapatkan beras premium di ritel-ritel modern, Arif mengatakan mereka bisa mendapatkannya di pasar rakyat. "Harganya tidak mahal dan sesuai dengan HET (harga eceran tertinggi," ucapnya.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan