Sekjen Pertimbangkan Relokasi Fungsi PBB ke Jepang
Jenewa: Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan Tokyo dan Yokohama merupakan kandidat kuat untuk menjadi tuan rumah relokasi beberapa fungsi PBB. Hal itu ia sampaikan dalam wawancara eksklusif dengan Kyodo News di Osaka, dikutip dari The Mainichi, Sabtu (23/8/2025).
Menurutnya, Jepang memiliki otoritas moral yang kuat dalam isu perlucutan senjata nuklir. Hal itu karena Jepang merupakan satu-satunya negara yang pernah mengalami serangan bom atom dalam perang.
"Jepang memiliki otoritas moral untuk menjadi suara kepemimpinan yang kuat dalam kaitannya dengan perlucutan senjata nuklir,” ucapnya. Ia juga mengungkapkan harapannya untuk bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB September mendatang.
Jika terlaksana, pertemuan itu akan menjadi yang pertama sejak Trump memulai masa jabatan keduanya. Guterres menegaskan bahwa dialog dan kerja sama dengan Amerika Serikat sangat penting bagi PBB.
Di sisi lain, pemerintahan Trump telah mengurangi kontribusi pendanaan Amerika Serikat untuk PBB. Selain itu, Trump juga menentang upaya organisasi tersebut dalam mempromosikan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi.
Menghadapi tekanan finansial itu, Guterres sedang mempertimbangkan sejumlah reformasi. Reformasi tersebut termasuk relokasi fungsi ke kota yang lebih murah, pengurangan staf, dan penggabungan beberapa organisasi.
Ia menyebut relokasi tahap pertama akan diprioritaskan ke kota yang sudah memiliki kantor PBB, seperti Nairobi, ibu kota Kenya. Setelah itu, kota lain, termasuk Tokyo dan Yokohama, akan dipertimbangkan.