Game Upin & Ipin Universe Dikritik, Ini 4 Masalah Utama

Reporter: Arel Muzaki |

Editor: Arel Muzaki |

Kamis , 31 Jul 2025 - 17:47

Game Upin & Ipin Universe.-foto;ist-

HARIANOKUSELATAN.ID – Setelah sempat viral, game Upin & Ipin Universe buatan Streamline Studios menuai kritik dari para gamer usai dirilis pada 17 Juli 2025. Game ini tersedia di PS4, PS5, Nintendo Switch, serta PC melalui Steam dan Epic Games Store.

Meskipun awalnya disambut antusias dan dimainkan oleh sejumlah kreator konten seperti Windah Basudara dan Dyland Pros, banyak gamer kini menyuarakan kekecewaan terhadap kualitas game. Berikut beberapa masalah yang paling banyak disorot:

1. Harga Terlalu Mahal

Gamer menganggap harga game ini tidak sebanding dengan kualitas yang ditawarkan. Dibandingkan dengan game AAA seperti Cyberpunk 2077, Red Dead Redemption 2, dan The Last of Us, mereka menilai game Upin & Ipin terlalu mahal.

Harga game di tiap platform:

PS4 & PS5: Rp 579.000

Nintendo Switch: USD 39,99 (~Rp 653.000)

PC (Steam & Epic Games): Rp 654.452

Les Copaque Production menyebut harga tersebut wajar dan telah disesuaikan dengan pasar.

2. Banyak Bug dan Masalah Teknis

Banyak pemain mengeluhkan bug yang mengganggu pengalaman bermain. Keluhan datang dari gamer Indonesia maupun Malaysia.

Les Copaque Production mengakui hal ini dan menjanjikan pembaruan patch secara berkala untuk memperbaikinya. Mereka juga menyebut pengujian internal sudah dilakukan, namun jumlah pemain yang jauh lebih banyak tentu menemukan lebih banyak masalah.

3. Masalah Copyright untuk Konten Kreator

game upin & ipin universe dikritik, ini 4 masalah utama                            harianokuselatan.id – setelah sempat viral, game upin & ipin universe buatan streamline studios menuai kritik dari para gamer usai dirilis pada 17 juli 2025. game ini tersedia di ps4, ps5, nintendo switch, serta pc melalui steam dan epic games store.
meskipun awalnya disambut antusias dan dimainkan oleh sejumlah kreator konten seperti windah basudara dan dyland pros, banyak gamer kini menyuarakan kekecewaan terhadap kualitas game. berikut beberapa masalah yang paling banyak disorot:
baca juga:ag.al juara dunia honor of kings kwc 2025, indonesia di posisi kelima
baca juga:sony gugat tencent, tuduh light of motiram jiplak horizon
1. harga terlalu mahal
gamer menganggap harga game ini tidak sebanding dengan kualitas yang ditawarkan. dibandingkan dengan game aaa seperti cyberpunk 2077, red dead redemption 2, dan the last of us, mereka menilai game upin & ipin terlalu mahal.
harga game di tiap platform:
ps4 & ps5: rp 579.000
nintendo switch: usd 39,99 (~rp 653.000)
pc (steam & epic games): rp 654.452
les copaque production menyebut harga tersebut wajar dan telah disesuaikan dengan pasar.
baca juga:jadwal msc ewc 2025: rrq hoshi hadapi srg.og di knockout stage
baca juga:electronic arts tegaskan belum akan naikkan harga game ke usd 80
2. banyak bug dan masalah teknis
banyak pemain mengeluhkan bug yang mengganggu pengalaman bermain. keluhan datang dari gamer indonesia maupun malaysia.
les copaque production mengakui hal ini dan menjanjikan pembaruan patch secara berkala untuk memperbaikinya. mereka juga menyebut pengujian internal sudah dilakukan, namun jumlah pemain yang jauh lebih banyak tentu menemukan lebih banyak masalah.
3. masalah copyright untuk konten kreator
beberapa streamer tidak bisa memonetisasi video mereka karena adanya klaim hak cipta terhadap empat audio dalam game. bahkan, sebagian klip mereka digunakan oleh les copaque untuk promosi tanpa izin.
les copaque menyatakan bahwa hak cipta musik dipegang oleh publisher, dan mereka sedang mengupayakan agar monetisasi bisa dikembalikan kepada para konten kreator. mereka juga mengaku sudah meminta maaf dan menjelaskan bahwa penggunaan klip streamer bertujuan untuk saling mempromosikan.
baca juga:game rpg samkok fantasy resmi dirilis di indonesia, ini deretan fiturnya
baca juga:haikyu!! fly high resmi dirilis di android dan ios, ini ukuran file yang perlu disiapkan
4. isu developer tidak dibayar (hoaks)
tudingan bahwa developer tidak dibayar dibantah oleh les copaque production. mereka menyatakan telah mengeluarkan dana sebesar 15 juta ringgit untuk pengembangan game ini selama tiga tahun.
meski menuai kritik, pihak pengembang dan pemegang lisensi berjanji akan melakukan perbaikan, baik dari sisi teknis maupun komunikasi dengan komunitas.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran HARIAN OKU SELATAN, JUMAT 1 AGUSTUS 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan