Ditekan Mundur, PM Jepang Tegaskan Tetap Menjabat

--

IKLAN UMROH

Jakarta: Perdana Menteri Jepang, Ishiba Shigeru, menegaskan tidak akan mundur dari jabatannya. Pernyataan ini disampaikannya meskipun Partai Demokrat Liberal (LDP) mengalami kekalahan dalam pemilu Majelis Tinggi, melansir dari NHK, Kamis (24/7/2025).

Dalam pemungutan suara, Minggu (20/7/2025), koalisi yang berkuasa yang terdiri dari LDP dan mitranya Komeito kehilangan mayoritas di majelis. Akibatnya, mereka kini menjadi minoritas di kedua kamar parlemen.

Meski demikian, seruan untuk pengunduran diri Ishiba terus bergema dari dalam partai. Rabu (23/7/2025), Ishiba mengadakan pertemuan dengan tiga mantan perdana menteri, yaitu Aso Taro, Suga Yoshihide, dan Kishida Fumio.

Pertemuan yang berlangsung selama sekitar 80 menit itu membahas situasi partai dan masa depan kepemimpinan. Ishiba mengatakan, mereka memiliki rasa krisis yang sama dan sepakat partai tidak boleh terpecah.

Ia menegaskan, isu pengunduran dirinya tidak dibahas dalam pertemuan tersebut. Ishiba juga membantah laporan media yang menyebut bahwa ia akan mundur.

Ishiba menyatakan, dirinya tetap berkomitmen menjalankan tugas sebagai perdana menteri. Ia menambahkan, masih banyak isu kebijakan mendesak yang perlu ditangani, termasuk kesepakatan dengan Amerika Serikat terkait tarif perdagangan.

Ia juga menyoroti rencana pembentukan badan nasional untuk manajemen bencana sebagai salah satu prioritasnya. Seorang pejabat senior pemerintah menyatakan Ishiba masih memiliki agenda penting yang ingin diselesaikan.

Di tengah situasi ini, pimpinan LDP akan mengadakan pertemuan dengan para anggota parlemen partai, Senin (28/7/2025). Selain itu, LDP berencana membentuk badan khusus untuk mengevaluasi hasil pemilu, dengan target penyelesaian evaluasi akhir bulan depan.

Namun, tekanan internal terhadap Ishiba terus meningkat. Beberapa anggota LDP secara terbuka menyerukan agar ia mundur dan mendesak dilakukan perombakan dalam kepemimpinan partai.

Anggota parlemen muda dan sejumlah politikus mendorong diadakannya rapat pleno bersama semua anggota parlemen partai. Mereka menyatakan, tanggung jawab atas kekalahan pemilu harus dijelaskan secara terbuka.

Dalam rapat daring yang diselenggarakan oleh divisi pemuda partai, banyak peserta juga menyuarakan tuntutan yang sama. Mereka menuntut dilakukannya perombakan kepemimpinan sesegera mungkin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan