Pezeshkian: Melucuti hak nuklir Iran sama sekali tak bisa diterima
Teheran- Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan bahwa Iran memiliki hak yang sah untuk memanfaatkan tenaga nuklir untuk tujuan damai, dan melucuti hak tersebut adalah hal yang sama sekali tak dapat diterima.
Dalam percakapan telepon bersama Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan pada Sabtu (19/7), Pezeshkian menyatakan bahwa Iran senantiasa berkomitmen mematuhi hukum internasional dan meyakini bahwa aktivitas nuklir nasionalnya transparan.
Menyoroti perang 12 hari menghadapi Amerika Serikat dan Israel serta desakan dari negara-negara Eropa untuk memulai lagi negosiasi, Presiden Iran menegaskan bahwa Iran tak pernah menginginkan perang.
Iran justru hendak memainkan peran dalam memajukan perdamaian dan stabilitas kawasan, kata dia.
"Kami diserang oleh rezim Zionis dalam tindak pelanggaran atas semua standar dan hukum internasional. Lalu, ketika perundingan berjalan, Amerika Serikat mengebom fasilitas nuklir Iran yang sepenuhnya tunduk pada inspeksi internasional," ucap Pezeshkian.
Ia juga mengecam bungkamnya pemerintah negara-negara di dunia dan institusi global -- khususnya Badan Energi Atom Internasional (IAEA) -- saat menghadapi serangan agresif dan kriminal terhadap Iran.
"Sekurang-kurangnya, negara kami mengharapkan IAEA menyatakan kecaman yang sesuai dengan regulasi dan tanggung jawab legalnya," kata dia, menambahkan.
Dalam panggilan telepon yang sama, Pezeshkian menyoroti hubungan antara Iran dan Armenia yang bersejarah dan bersahabat. Ia turut menyampaikan bahwa Iran ingin meneruskan hubungan yang konstruktif dengan semua negara tetangga, termasuk Armenia.