Menkeu Bicara Arsitektur Keuangan Global Inklusif di G20
Persepsi semacam ini harus segera ditanggapi secara serius.
“Perdagangan dan investasi seharusnya berfungsi sebagai instrumen untuk mencapai kemajuan bersama. Yakni, menciptakan nilai tambah yang dapat dirasakan oleh seluruh pihak yang terlibat,” ujar Menkeu.
Selain itu, Menkeu juga menyampaikan bahwa pertumbuhan yang tangguh dimulai dari dalam negeri. Terutama di tengah ekonomi dan lingkungan global yang menciptakan lebih banyak risiko.
Indonesia mengatasi ketidakseimbangan dengan menggunakan instrumen fiskal secara hati-hati dan terukur, bersifat countercyclical. Ini sebagai peredam guncangan, dan mendorong reformasi struktural.
“Kami bekerja sama dengan otoritas moneter untuk menciptakan kepercayaan dan stabilitas. Inflasi 1,6 persen, defisit fiskal 2,5 persen,” ucap Menkeu.