Sidang Kasus Pokir Anita Noeringhati: Saksi Akui Laporan Proyek Direkayasa

Reporter: Christian Nugroho |

Editor: Christian Nugroho |

Selasa , 15 Jul 2025 - 23:07

Saksi Pengawas Proyek Pokir Anita Noeringhati Akui Manipulasi Progres Pembangunan Kantor Lurah. -Foto: Ist.-

sidang kasus pokir anita noeringhati: saksi akui laporan proyek direkayasa                            palembang - persidangan lanjutan kasus dugaan korupsi fee proyek pokir dprd sumsel dengan terdakwa ra anita noeringhati, mantan ketua dprd sumsel, kembali mengungkap fakta mengejutkan. salah satu pengawas proyek, fahrurrozi, mengaku secara terang-terangan telah memanipulasi laporan progres pembangunan kantor lurah.
sidang digelar di pengadilan tipikor palembang, rabu, 16 juli 2025, dipimpin oleh ketua majelis hakim fauzi isra sh mh, dengan agenda pemeriksaan saksi.
proyek dilaporkan 70 persen, faktanya baru 40 persen
dalam keterangannya di hadapan jaksa penuntut umum (jpu) kejati sumsel, fahrurrozi mengakui bahwa laporan progres pembangunan kantor lurah keramat raya yang ia buat tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
“laporan saya menyebut progres 70 persen, tapi kenyataannya di lapangan baru 40 persen,” aku fahrurrozi di hadapan majelis hakim.
baca juga:dana hibah rp8,5 m disorot, kejari muara enim geledah kantor dispora dan koni
baca juga:gelapkan rp15,2 miliar lewat pameran fiktif, pegawai auto 2000 disidang
ia juga menyebut bahwa manipulasi laporan proyek dilakukan bersama pejabat pembuat komitmen (ppk) bernama andi wijaya.
pengawasan hanya berdasar catatan, bukan cek lapangan
tak hanya itu, fahrurrozi mengaku tidak pernah benar-benar mengawasi fisik proyek secara langsung. ia hanya menerima catatan atau nota-nota internal dan menggunakannya sebagai dasar laporan.
“saya tidak tahu kualitas bahan, bahkan tidak tahu uji teknis beton k250 itu seperti apa,” ujarnya ketika ditanya soal spesifikasi bangunan.
pengawasan lemah ini mencakup tiga proyek lainnya, seperti pengecoran jalan dan pembangunan drainase. hal ini memperkuat dugaan bahwa pengawasan proyek pokir di banyuasin hanya formalitas dan sarat penyimpangan.
baca juga:dalami aliran uang bphtb, alex noerdin diperiksa kejati sebagai tersangka korupsi pasar cinde
baca juga:kapolsek bsa himbau siswa tidak terlibat kenakalan remaja
fee proyek dibagi: kadis 7 persen, panitia lelang 3 persen
kasus ini bermula dari kunjungan anita noeringhati dan arie martha redo ke kelurahan keramat raya, kecamatan talang kelapa, banyuasin, pada 2023. kunjungan itu dilanjutkan dengan pengajuan proposal proyek ke dinas pupr banyuasin, yang kemudian dilaksanakan oleh cv hk, perusahaan milik terdakwa wisnu andrio fatra.
dugaan korupsi semakin kuat setelah terungkap adanya fee proyek sebesar 20 persen, yang dibagi sebagai berikut:
7 persen untuk kadis pupr banyuasin, apriansyah
3 persen untuk panitia lelang
sisanya untuk pihak lain, termasuk terdakwa arie martha redo, yang menerima rp606,8 juta melalui dua kali transfer
baca juga:perketat belanja, bagian administrasi setda okus up grade rencana setiap opd
baca juga:personel polsek muaradua dukung warga tingkatkan ketahanan pangan
dikenakan pasal korupsi berat, sidang lanjutkan pemeriksaan saksi
terdakwa dijerat dengan:
pasal 3 jo pasal 18 uu no. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
pasal 11 uu tipikor
jo pasal 55 ayat (1) ke-1 kuhp
sidang akan dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi-saksi lainnya, untuk memperkuat bukti dalam kasus korupsi pokir dprd sumsel yang menyeret nama besar di legislatif dan eksekutif sumatera selatan.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi HARIAN OKU SELATAN, KAMIS 17 JULI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan