Iran Tutup Selat Hormuz, Apa Dampaknya bagi Dunia?

--

Teheran: Parlemen Iran menyetujui rencana menutup Selat Hormuz, jalur pelayaran yang setiap harinya dilintasi lebih dari 20 persen pasokan minyak dunia. Ini menyusul serangan udara yang diperintahkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap tiga situs nuklir Iran.

Selat Hormuz terletak di antara Oman dan Iran, menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab. Kawasan perairan ini dikenal sebagai salah satu titik kritis dalam perdagangan energi global.

Negara-negara anggota OPEC seperti Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Irak sangat bergantung pada jalur ini. Ini karena sebagian besar ekspor minyak negara-negara itu ke pasar-pasar utama di Asia harus melalui Selat Hormuz.

Sejak awal 2022 hingga kini, sekitar 17,8-20,8 juta barel minyak dan produk turunannya melintasi selat ini setiap hari. Hal ini menurut data analitik Vortexa yang dikutip The Guardian, Senin (23/6/2025). 

Analis memperkirakan penutupan Selat Hormuz bisa menjadi balasan langsung Iran terhadap tindakan AS. Jika dilakukan, ini akan memicu lonjakan harga minyak dunia dan menimbulkan tekanan inflasi secara global termasuk di AS.

Sebaliknya, AS memandang tindakan itu akan menyebabkan kerugian ekonomi besar bagi Iran. Ini karena ekspor minyak negara itu juga bergantung pada jalur yang sama, yaitu Selat Hormuz.

Media pemerintah Iran, Press TV, mengabarkan bahwa parlemen telah menyetujui rencana penutupan selat. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan pemimpin tertinggi Iran.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan