PPIH Arab Saudi Antisipasi Risiko Jemaah Haji Lansia yang Kelelahan

--
Jakarta, – Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis Muhammad Hanafi menyampaikan hingga Kamis (5/6/2025) malam, jumlah jemaah haji asal Indonesia yang wafat mencapai 155 orang.
Ia menyebut angka ini kemungkinan akan meningkat, terutama setelah puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) karena kelelahan berlebihan.
“Sampai tadi malam, jemaah yang wafat itu 155 orang. Biasanya memang akan meningkat tajam pasca atau saat pelaksanaan Armuzna karena kelelahan yang berlebihan dan lain sebagainya,” ujar Muchlis
Muchlis mengakui, fase Armuzna menjadi masa paling rentan karena kondisi fisik jemaah yang mulai menurun akibat aktivitas ibadah yang padat dan cuaca ekstrem. Untuk mengantisipasi risiko bagi jemaah lanjut usia (lansia), disabilitas, dan yang memiliki risiko tinggi, PPIH telah menjalankan program khusus seperti safari wukuf dan murur.
Program tersebut dimulai sejak 6 Zulhijah. Ratusan jemaah yang mengikuti program ini dikumpulkan dari hotel masing-masing dan ditempatkan di hotel transit. Mereka kemudian mengikuti prosesi wukuf di Arafah dari dalam kendaraan pada 9 Zulhijah.
“Ada sekitar 470-an orang yang mengikuti program ini. Itu disediakan 100 pendamping, pembimbing ibadah. Mereka dibawa ke hotel transit lalu tanggal 9 Zulhijah diwukufkan di kendaraan. Ada namanya safari wukuf. Alhamdulillah berjalan lancar,” jelasnya.
Selain itu, PPIH juga menyediakan skema murur bagi lansia dan jemaah berisiko tinggi, yang memungkinkan mereka untuk tidak perlu turun di Muzdalifah.