Penjual Es Campur Legendaris Kota Batu Berangkat Haji Setelah 15 Tahun Menabung

--

KOTA BATU, HARIANOKUSELATAN Perjuangan panjang Mochamad Said (86), penjual es campur legendaris di Kota Batu, akhirnya terbayar. Setelah 15 tahun menabung dari hasil berdagang, Said akan berangkat menunaikan ibadah haji bersama istrinya, Kasiatun (82), pada 25 Mei 2025 mendatang.

Said dikenal luas sebagai penjual es campur yang berjualan di sebelah barat Masjid Agung An-Nur Kota Batu. Warga Jalan Lesti Gang IV Nomor 2, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, itu menjadi satu dari 183 calon jamaah haji dari Kota Batu tahun ini.

“Saya dan istri mulai nabung setelah umrah tahun 2014. Rasanya ingin sekali menunaikan haji, akhirnya kami daftarkan pada 2018 dengan setoran awal Rp50 juta untuk berdua,” ujar Said saat ditemui di rumahnya.

Setiap hari, Said menyisihkan keuntungan dagangnya yang berkisar antara Rp20 ribu hingga Rp30 ribu. Meski tak selalu stabil, ia tetap konsisten menabung. Kadang hanya mendapat Rp5.000 sehari, namun saat ramai bisa meraup hingga Rp1 juta—meski pernah pula uang itu hilang karena lupa dibawa pulang.

“Kalau dirata-rata, per bulan saya bisa dapat Rp3 juta. Saya juga ikut arisan, hasilnya saya kasih ke istri untuk ditabung haji,” tuturnya.

Said mulai berjualan es campur sejak 1960-an, melanjutkan jejak pamannya yang lebih dulu berjualan sejak 1954. Usaha yang sederhana itu kini membawanya ke Tanah Suci.

Tahun lalu, Said mendapat kabar dari KBIH Al-Ikhlas bahwa ia masuk daftar keberangkatan. Awalnya hanya dirinya yang akan berangkat, namun karena usia Kasiatun juga di atas 80 tahun, keduanya akhirnya diberangkatkan bersama dalam kloter 81.

“Biaya pelunasan semua saya tanggung. Saya ingin kami bisa berangkat bersama,” ungkap Said penuh syukur.

Pasangan suami istri ini dijadwalkan masuk ke Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada 24 Mei 2025, dan akan terbang ke Mekkah dari Bandara Juanda sehari setelahnya.

Menjelang keberangkatan, Said dan Kasiatun tampak sibuk merapikan barang bawaan. Pakaian ihram dan perlengkapan lain telah tertata rapi dalam dua koper. Beberapa barang pribadi seperti obat dan vitamin masih mereka siapkan sembari berkonsultasi dengan tim medis.

Said pun menghentikan aktivitas berdagang sejak 10 Mei 2025. “Anak dan istri minta libur, soalnya banyak tamu yang mau datang. Tapi saya masih sering ke alun-alun, sekadar jaga kebugaran,” katanya sambil tersenyum.

Perjalanan haji ini menjadi bukti bahwa dengan ketekunan dan niat yang kuat, impian bisa tercapai meski dimulai dari usaha sederhana.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan