34 Ribu Jemaah Haji Tiba di Madinah, 21,5 Persen Lansia Jadi Perhatian Khusus PPIH

--
MADINAH, HARIANOKUSELATAN – Memasuki hari kelima kedatangan jemaah haji Indonesia di Madinah, tercatat sebanyak 34.272 jemaah haji reguler telah tiba. Dari jumlah tersebut, sebanyak 7.376 jemaah atau sekitar 21,5 persen merupakan jemaah lansia, menurut data Siskohat per pukul 07.00 Waktu Arab Saudi, Senin (5/5).
Melihat tingginya proporsi lansia, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi langsung memperkuat sistem layanan dengan pendekatan ramah lansia dan inklusif. Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis Hanafi, menegaskan bahwa pelayanan terhadap jemaah lansia, disabilitas, dan risiko tinggi telah menjadi prioritas sejak awal kedatangan.
“Petugas-petugas kita sudah disiapkan khusus untuk menangani lansia. Bahkan orang yang baru pertama kali ke luar negeri pun bisa bingung. Apalagi lansia,” ujar Muchlis saat ditemui di Kantor Daker Madinah, Senin malam pukul 23.00 Waktu Arab Saudi.
Pendampingan Jadi Kunci
Muchlis menyebutkan bahwa pendampingan intensif menjadi kunci utama dalam pelayanan lansia. Pendekatan ini diterapkan tidak hanya saat ibadah di Masjid Nabawi, tetapi juga saat mobilisasi dari bandara hingga ke hotel.
Ia juga mengimbau agar jemaah lansia tidak terlalu memaksakan diri dalam beribadah di Madinah. Pasalnya, puncak ibadah haji yang berlangsung di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) memiliki tingkat kesulitan dan risiko kesehatan yang lebih tinggi.
“Jangan sampai sekarang mereka terforsir, nanti pada saat puncaknya kesehatannya tidak baik. Ini yang kita jaga betul,” tegasnya.
Makanan Lansia Dievaluasi
Selain aspek mobilitas, konsumsi makanan juga mendapat perhatian serius. PPIH menerima sejumlah keluhan soal makanan yang dianggap terlalu pedas atau tidak cocok bagi lansia. Menanggapi hal ini, Muchlis langsung melakukan evaluasi terhadap standar menu.
“Intinya, makanan ini bukan cuma halal, tapi juga harus baik dikonsumsi oleh lansia. Gizinya terpenuhi, tepat waktu penyajiannya, dan rasanya tidak menyulitkan,” jelasnya.
Sejak sebelum Ramadan, PPIH telah menyiapkan tim konsumsi khusus yang melibatkan tenaga ahli, termasuk dari Poltekpar Bandung. Namun, penyesuaian menu tetap dilakukan di lapangan jika ada laporan khusus dari jemaah, terutama yang dalam pengawasan medis.
Komitmen Pelayanan Inklusif
Dengan total kedatangan yang akan mencapai 203.320 jemaah, pendekatan pelayanan yang adaptif dan inklusif terus menjadi fokus utama PPIH. Hal ini demi memastikan para jemaah, khususnya lansia, bisa menjalankan ibadah dengan aman, nyaman, dan khusyuk, setelah menanti bertahun-tahun untuk menunaikan rukun Islam kelima ini.