Lunasi Lebih Cepat, Nigeria Bebas Utang IMF

--
Jakarta: Nigeria resmi melunasi pinjaman sebesar USD3,4 miliar (Rp55,9 triliun) kepada Dana Moneter Internasional (IMF). Dana tersebut sebelumnya diberikan untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19.
Pinjaman ini diberikan melalui Instrumen Pembiayaan Cepat pada April 2020. Melansir Daily Times dan The Voice of Africa, pemerintah Nigeria menyelesaikan pelunasan lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan.
Pelunasan lebih awal ini menunjukkan disiplin keuangan Nigeria yang membaik, dikonfirmasi oleh Menteri Keuangan Wale Edun, Kamis (15/5/2025). Dengan pelunasan tersebut, Nigeria kini bebas utang kepada IMF dan resmi dihapus dari daftar debitur lembaga keuangan global tersebut.
Langkah ini meningkatkan kepercayaan investor serta memperkuat reputasi kredit Nigeria di kancah internasional. Selama pandemi, Nigeria menghadapi berbagai tantangan berat, termasuk jatuhnya harga minyak dan melemahnya mata uang negara.
Pinjaman IMF tersebut digunakan untuk mendukung layanan kesehatan, melindungi lapangan pekerjaan, dan menstabilkan ekonomi negara selama masa krisis. Harga minyak dunia yang pulih dan reformasi ekonomi dalam negeri membantu Nigeria melunasi pinjaman lebih cepat.
Nigeria berhasil memenuhi komitmen pelunasan pinjaman lebih cepat dari yang diperkirakan. Para pejabat Nigeria menyatakan bahwa pelunasan utang ini menunjukkan pengelolaan utang yang bertanggung jawab.
Hal ini juga membuka peluang kerja sama ekonomi internasional yang lebih luas. Keberhasilan ini juga menjadi contoh positif bagi negara-negara berkembang lain dalam mengelola pemulihan pasca pandemi.
Nigeria berencana terus mendorong pertumbuhan ekonomi domestik, mengurangi ketergantungan pada pinjaman luar negeri, dan meningkatkan pendapatan dalam negeri. Meski tantangan ekonomi masih ada, stabilitas ekonomi Nigeria diharapkan terus membaik