Garuda Muda Tantang Raksasa Brasil, Pelatih Minta Pemain Tampil Berani di Piala Dunia U-17
Setelah kekalahan 1-3 dari Zambia, Indonesia U-17 bertekad tampil berani lawan Brasil di Doha. Nova Arianto pastikan tim siap tempur. -Foto: Ist-
DOHA - Timnas Indonesia U-17 bersiap menghadapi laga berat melawan Brasil U-17 dalam lanjutan Grup H Piala Dunia U-17 2025 di Doha, Qatar, Jumat (7/11/2025).
Setelah kalah 1-3 dari Zambia pada pertandingan pembuka, Garuda Muda ingin bangkit dan menampilkan performa terbaik melawan tim muda Amerika Selatan tersebut.
BACA JUGA:Kasus Dispora OKU Selatan: Pengacara Minta Majelis Hakim Hadirkan Empat Saksi untuk Konfrontasi
BACA JUGA:Judi Online Jadi Biang Perceraian di Palembang, 298 Pasangan Resmi Cerai
Kekalahan dari Zambia Jadi Pelajaran Berharga
Pada laga pertama di Aspire Zone, Selasa (4/11/2025), Indonesia sempat unggul lebih dulu lewat gol cepat Zahaby Gholy pada menit ke-12.
Namun, Zambia membalikkan keadaan dengan dua gol cepat Abel Nyirongo (menit ke-35 dan 37) serta tambahan gol Lukonde Mwale (menit ke-41). Hasil ini menempatkan Indonesia di posisi ketiga Grup H dengan nol poin dan selisih gol -2.
Pelatih kepala Nova Arianto mengapresiasi semangat juang para pemain meski hasil akhir mengecewakan.
Ia menekankan bahwa pengalaman bermain di level Piala Dunia sangat penting, di mana kesalahan kecil bisa berakibat fatal.
“Pemain harus merasakan atmosfer Piala Dunia. Kalau takut atau tidak berani bermain, situasinya akan sulit bagi kita,” ujar Nova.
BACA JUGA:Peserta Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Lampaui Target, Tembus 1.600 Orang
BACA JUGA:Polda Sumsel Perkuat Koordinasi TNI, BPBD, dan Basarnas Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem
Persiapan Menjelang Laga Kontra Brasil
Nova menilai pertandingan melawan Brasil akan jauh lebih menantang, mengingat tim muda “Selecao” mengalahkan Honduras 7-0 di laga pembuka. Namun, Nova menegaskan Indonesia tidak akan menyerah.
“Brasil jelas tim kuat dengan kualitas individu dan kolektivitas luar biasa. Tapi kami akan tampil lebih berani, disiplin, dan fokus sejak awal,” tutur pelatih berusia 44 tahun itu.
Strategi yang disiapkan mencakup penguatan lini belakang, penambahan gelandang bertahan, dan pemanfaatan kecepatan pemain sayap seperti Gholy dan Marselino Yunior untuk serangan balik.
