Baca Koran harianokuselatan Online - Harian Oku Selatan

POM Bensin Kerap Dikuasai Motor Tangki Besar, Warga Harap Ada Tindakan Pihak Terkait

Pom Bensin Muaradua yang kerap dikuasai motor dengan tangki besar. -Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.-

LOMBA MEWARNAI

MUARADUA - Sejumlah warga Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, khususnya di wilayah Muaradua, mengeluhkan kondisi stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) yang sering dikuasai oleh motor bertangki besar. 

Warga berharap pihak berwenang segera turun tangan untuk mengatur agar pelayanan di SPBU lebih tertib dan adil bagi seluruh pengguna.

BACA JUGA:Lapas Muaradua Gelar Razia Gabungan Bersama TNI dan Polri, Pastikan Lingkungan Bebas Barang Terlarang

BACA JUGA:Lima Cabor OKU Selatan Siap Tampil di Porprov Sumsel XV di Muba

Motor Tangki Besar Diduga Dimodifikasi untuk Pengecoran BBM

Motor dengan tangki besar sejatinya dirancang untuk perjalanan jarak jauh agar tidak perlu sering mengisi bahan bakar. 

Namun, kondisi di lapangan berbeda. Di SPBU Muaradua, motor-motor tersebut diduga sudah dimodifikasi untuk menampung bahan bakar lebih banyak dan digunakan untuk kegiatan pengecoran atau penimbunan BBM.

Kehadiran motor tangki besar ini kerap menimbulkan antrean panjang dan ketidaknyamanan bagi pengendara umum, terutama mereka yang hanya ingin membeli BBM untuk kebutuhan harian.

“Percuma pemerintah bikin sistem barkot untuk antrean BBM kalau setiap hari SPBU dipenuhi motor tunder untuk para pengecor,” ujar JA, salah satu warga Muaradua, Minggu (12/10/2025).

BACA JUGA:Ketua Dekranasda OKU Selatan Hadiri Festival Kreatif Sriwijaya dan Launching Wastra Sumsel

BACA JUGA:Pemkab OKU Selatan luncurkan Program MBG di Rantau Panjang

Antrean Panjang, BBM Sering Habis Sebelum Warga Dilayani

Menurut warga, pemandangan antrean panjang motor tangki besar di SPBU sudah menjadi hal biasa, bahkan sebelum SPBU resmi dibuka. 

Kondisi ini menyebabkan warga yang datang belakangan kesulitan mendapatkan BBM karena stok sering habis lebih cepat.

“Terkadang sebelum SPBU buka sudah penuh dengan motor tangki besar. Saat giliran kami tiba, BBM malah habis,” keluh JA.

Ia juga menambahkan bahwa situasi tersebut membuat masyarakat biasa merasa diperlakukan tidak adil, karena prioritas pelayanan tampak lebih condong kepada para pengecor.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan