"Ini akan kita evaluasi. Kita akan lihat dulu kinerja BUMD yang tidak sehat seperti apa," ujar Deru usai pengarahan kepada OPD di Griya Agung, Palembang, Selasa (8/4/2025).
Sementara Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Sumsel Basyaruddin Akhmad menambahkan tidak sehatnya lima BUMD milik Pemprov Sumsel karena penyebab yang berbeda-beda.
"Tidak bisa digeneralisir penyebabnya, ada yang dalam kondisi tertentu karena cashflow-nya tidak masuk dan sebagainya. Seperti PT JSC karena saat penyertaan modal, asetnya itu terlalu besar," ujarnya.
Hal yang sama juga terjadi pada PT Swarnadwipa Sumsel yang memiliki usaha jasa penginapan atau perhotelan. Dia menyebut aset hotel itu juga cukup besar, sementara cashflow tidak mencukupi sehingga depresiasi dan amortisasi.
Basyar menyebut, masih akan melakukan evaluasi dan menunggu penyampaian bussines plan dari masing-masing BUMD. Namun, langkah yang mungkin dilakukan untuk penyehatan kembali BUMD yakni melalui suntikan modal.
"Kami akan menyusun dengan Pak Gubeenur langkah-langkah yang akan diambil. Mereka (BUMD) sebentar lagi juga akan menyampaikan lapran keuangan dan plan bisnisnya, baru kita lihat lagi," jelasnya.