HARIANOKUSELATAN.ID - Tak ada yang menyangka bahwa Marvel Rivals, game terbaru dari NetEase Games, mendapatkan respons positif dari para gamer sejak perilisannya. Namun, di balik kesuksesan tersebut, muncul kabar mengejutkan bahwa William Ding, Founder sekaligus CEO NetEase, hampir membatalkan proyek game ini.
Marvel Rivals Hampir Dibatalkan oleh Founder NetEase
Menurut laporan dari Bloomberg, William Ding sempat mempertimbangkan untuk menghentikan pengembangan Marvel Rivals. Keputusan ini terkait dengan strategi perusahaan yang saat ini tengah melakukan pemangkasan karyawan, penutupan studio game, serta penarikan investasi di luar negeri.
BACA JUGA:Mode PvE Marvel Rivals Belum Direncanakan oleh NetEase
BACA JUGA:Sifu Live Action akan Digarap Bersama Netflix
Langkah tersebut dilakukan untuk menjaga pertumbuhan perusahaan agar tetap kompetitif menghadapi Tencent dan miHoYo, dua rival utama NetEase dalam industri game.
Alasan Hampir Dibatalkannya Marvel Rivals
Salah satu alasan utama Ding nyaris membatalkan proyek ini adalah karena biaya lisensi karakter Marvel yang dianggap terlalu tinggi. Bloomberg melaporkan bahwa Ding sempat mempertimbangkan untuk menggunakan desain karakter original yang dibuat oleh tim artist internal NetEase, daripada membayar lisensi Marvel.
BACA JUGA:Jenazah TKW Asal Lahat di Malaysia Terlantar 3 Minggu, Pemulangan Gunakan Biaya Sendiri
BACA JUGA:Korupsi Rp 894 Juta Proyek Jalan di Ogan Ilir, Kejari Limpahkan Berkas 2 Tersangka ke Pengadilan
Namun, keputusan tersebut akhirnya tidak terwujud karena Marvel Rivals mencapai kesuksesan besar dan berhasil menarik perhatian banyak gamer serta penggemar Marvel di seluruh dunia.
BACA JUGA:Skandal KUD OKI: Penggelapan Rp10 Miliar, Dana Miliaran Disalurkan ke DPO
BACA JUGA:Polemik Lahan Tol Palembang-Betung Tak Kunjung Selesai, DPR RI Desak Penyelesaian
PHK dan Restrukturisasi NetEase Tetap Berlanjut
Meskipun Marvel Rivals tetap berjalan dan sukses, Bloomberg menyebutkan bahwa NetEase tetap akan melanjutkan pemangkasan karyawan dan penutupan studio game sebagai bagian dari strategi perusahaan. Belum diketahui sampai kapan restrukturisasi ini akan berlangsung dan seberapa besar dampaknya terhadap proyek-proyek NetEase di masa mendatang.(arl)