Pemekaran ini akhirnya disetujui oleh pemerintah pusat melalui Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003, yang menjadi dasar hukum terbentuknya Kabupaten OKU Selatan.
Tujuan utama pemekaran adalah untuk meningkatkan efektivitas pemerintahan dan mempercepat pembangunan infrastruktur, serta mempermudah akses pelayanan kepada masyarakat di wilayah yang dulunya sulit dijangkau dari pusat pemerintahan di Baturaja.
Pemerintahan dan Kependudukan
Kabupaten OKU Selatan saat ini dipimpin oleh Bupati Popo Ali Martopo dan Wakil Bupati Sholehien Abuasir.
Di bawah kepemimpinan mereka, pemerintah daerah berupaya untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Berdasarkan data per Juni 2024, Kabupaten OKU Selatan memiliki populasi sebanyak 422.566 jiwa.
Mayoritas penduduknya memeluk agama Islam (99,35%), diikuti oleh minoritas Hindu, Kristen Protestan, Katolik, dan Buddha.
Bahasa yang digunakan oleh masyarakat sehari-hari meliputi bahasa Indonesia, Komering, Kisam, Semende, dan Ogan, yang menunjukkan keragaman budaya yang ada di wilayah ini.
Potensi Pertanian dan Ekonomi
Selain pariwisata, sektor pertanian menjadi salah satu tulang punggung perekonomian di Kabupaten OKU Selatan. Wilayah ini dikenal dengan produksi kopi, padi, dan berbagai komoditas hortikultura lainnya.
Perkebunan kopi di kawasan pegunungan OKU Selatan memiliki reputasi baik dan berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai komoditas unggulan daerah.
BACA JUGA:Kekurangan SDM, Sekolah di OKU Selatan Banyak Dipimpin Plt
BACA JUGA:Terdakwa Mantan Kadin Pertanian OKU Selatan Ajukan PK
Keberadaan sungai-sungai besar dan tanah subur di wilayah ini menjadikan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian utama bagi sebagian besar masyarakat OKU Selatan.
Pemerintah daerah pun terus mendorong pengembangan sektor pertanian dengan memberikan pelatihan kepada petani, serta meningkatkan akses kepada teknologi pertanian modern.
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan merupakan daerah yang kaya akan potensi alam dan budaya, serta memiliki sejarah pemekaran yang menarik.