Komunitas Roblox Minta Pemerintah Buat Regulasi, Bukan Blokir

Minggu 10 Aug 2025 - 15:19 WIB
Reporter : Arel Muzaki
Editor : Arel Muzaki

HARIANOKUSELATAN.ID – Asosiasi Komunitas Roblox Indonesia (AKRI) meminta pemerintah untuk tidak serta-merta memblokir platform game online Roblox. Menurut mereka, langkah yang lebih tepat adalah membuat regulasi jelas, meningkatkan edukasi digital, dan mendorong kolaborasi antara komunitas, pembuat konten, orang tua, serta pemerintah.

Co-Founder AKRI, Lilik Adi Ribowo, mengakui bahwa Roblox memang berpotensi menimbulkan dampak negatif jika tidak ada pengawasan, namun ia menegaskan bahwa platform tersebut sudah memiliki batasan usia bagi pengguna.

BACA JUGA:Lima Negara Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza

BACA JUGA:Turnamen Free Fire Antar Pelajar GYC 2025 Digelar, Hadiah Beasiswa Rp 21 Miliar

“Kami percaya pendekatan yang lebih efektif bukanlah pemblokiran, melainkan edukasi, regulasi yang jelas, dan kolaborasi lintas pihak,” ujar Lilik dalam keterangan pers, Sabtu (9/8/2025).

Lilik menjelaskan bahwa Roblox bukan sekadar satu permainan, melainkan sebuah platform mirip dengan Instagram, YouTube, atau TikTok, di mana pengguna bisa membuat dan memainkan berbagai konten, termasuk game, simulasi edukatif, proyek kreatif, hingga pengalaman profesional.

Ia juga menyoroti bahwa Roblox bisa menjadi peluang besar bagi generasi muda Indonesia untuk berprestasi di tingkat internasional. Beberapa kreator dan developer lokal bahkan telah meraih penghargaan di kompetisi global, memperoleh penghasilan dari game buatan mereka, dan ikut membanggakan nama Indonesia.

AKRI sendiri telah menjalin kerja sama dengan sejumlah kementerian dan lembaga negara, termasuk Kementerian Keuangan, Kementerian Pendidikan, serta institusi pendidikan seperti PKN STAN, untuk membuat game edukatif berbasis Roblox. Game tersebut digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran secara interaktif dan menarik.

BACA JUGA:KPK Naikkan Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji ke Penyidikan

BACA JUGA:TNI Resmikan 6 Kodam Baru, Wilayah Kodam II/Sriwijaya Berkurang 3 Provinsi

Lilik menegaskan bahwa regulasi sebaiknya dilakukan secara cerdas dan proporsional, sambil meningkatkan literasi digital bagi orang tua dan pendidik agar memahami fitur parental control serta mampu memantau aktivitas anak di platform tersebut.

Selain itu, AKRI juga rutin berkomunikasi dengan pihak Roblox global untuk menyampaikan aspirasi komunitas Indonesia dan mendorong peningkatan perlindungan bagi pengguna di Tanah Air.

“Kami bangga karena ada talenta Indonesia yang kini bekerja di Roblox, baik di bidang teknis maupun komunitas, dan sebagian dari mereka adalah anggota AKRI. Ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi konsumen, tapi juga kontributor dalam ekosistem kreator global,” kata Lilik.

BACA JUGA:Pertarungan Sengit, Timnas Voli Putri U-21 Dipaksa Menyerah Lewat Set Penentuan

BACA JUGA:Sassuolo Resmi Kontrak Jay Idzes Rp109 Miliar, Torino Gigit Jari

Kategori :