Wina - Rentetan tembakan artileri terdengar di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia (Zaporizhzhia Nuclear Power Plant/ZNPP) pada Rabu (6/8), demikian dilaporkan Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA), menyoroti rapuhnya situasi keamanan nuklir di lokasi tersebut.
Tim IAEA di ZNPP mendengar beberapa tembakan artileri yang berasal dari area yang sangat dekat dengan perimeter situs tersebut, kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi dalam sebuah pernyataan. "Indikasi aktivitas militer yang terjadi sangat dekat dengan PLTN utama ini sangat mengkhawatirkan. Seperti yang telah saya berulang kali nyatakan, pengendalian militer maksimum di dekat PLTN harus dilakukan untuk mencegah risiko kecelakaan nuklir," kata Grossi. Tim IAEA menyatakan bahwa mereka mendengar aktivitas militer "setiap hari" selama sepekan terakhir. Beberapa hari lalu, ZNPP menginformasikan kepada tim tersebut mengenai aksi penembakan di dekat departemen transportasi PLTN itu, yang terletak di luar perimeter situs tersebut. IAEA juga menambahkan bahwa situasi pasokan listrik eksternal PLTN itu masih rentan, dengan PLTN itu sudah tiga bulan mengandalkan satu jalur listrik off-site. Badan pengawas nuklir PBB ini telah menempatkan stafnya di ZNPP, yang terletak di Ukraina selatan, sejak September 2022 untuk menjaga keselamatan dan keamanan nuklir. PLTN Zaporizhzhia, salah satu fasilitas nuklir terbesar di Eropa, telah berada di bawah kendali Rusia sejak Maret 2022.
Kategori :