OKU TIMUR, HARIAN OKU SELATAN - Harga beras dan gabah di Kabupaten OKU Timur terus mengalami penurunan dalam beberapa minggu terakhir, menyusul musim panen yang berkelanjutan.
Penurunan ini disebabkan oleh tingginya stok gabah di tingkat petani yang langsung menjual gabah setelah panen, terutama di wilayah Belitang dan sekitarnya.
Udin, seorang petani di Belitang, menjelaskan bahwa harga gabah sebelumnya mencapai Rp 6.000 per kilogram, namun sekarang turun menjadi Rp 4.200 per kilogram.
Begitu pula dengan harga beras yang sebelumnya mencapai Rp 13.000 per kilogram, kini turun menjadi Rp 9.000 per kilogram saat dijual ke pabrik.
BACA JUGA:Jumat 5 April 2024 Hari Terakhir Kerja
BACA JUGA:Pemerintah Kecamatan Sambangi KUA Buana Pemaca
Ratno, seorang petani Semendawai Suku III, juga mengeluhkan hal yang sama. Dia menyebutkan bahwa penurunan harga gabah dan beras disebabkan oleh stok yang melimpah di tingkat petani.
Penjualan gabah langsung setelah panen membuat stok gabah menurun, sementara pembeli gabah enggan membeli dengan harga tinggi karena harga beras juga turun.
Meskipun harga beras turun di tingkat petani dan pabrik, harga beras di pasaran masih relatif tinggi, berkisar antara Rp 13.000 hingga Rp 14.000 per kilogram sesuai dengan kualitasnya.
BACA JUGA:SMPN 02 Buay Pembaca Gelar Pesantren Kilat Ramadhan
BACA JUGA:Kejari Bersama Pemkab OKU Selatan Gelar Pasar Murah
Petani berharap pemerintah dapat memberikan solusi atas penurunan harga gabah dan beras ini. Mereka mengeluhkan bahwa modal untuk penggarapan sawah sudah mahal, namun harga jual gabah dan beras yang murah membuat mereka kesulitan menjelang lebaran.
Setelah panen, petani segera melakukan penggarapan lahan untuk menanam kembali. Hasil penjualan gabah dan beras akan digunakan sebagai modal untuk masa tanam berikutnya. ( seg)