Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding menjemput kedatangan jenazah Ngadiman di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pria asal Cilacap yang menjadi pekerja migran skema G to G ini mengalami kecelakaan kerja di Korea Selatan. " Hari ini saya sengaja menjemput kepulangan saudara kita yang bernama Ngadiman. Pria bekerja dengan skema G to G di Korea Selatan dan mengalami kecelakaan kerja tanggal 25 Juni 2025 kemarin," ujar Menteri Karding di Terminal Kargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu (29/6/2025). Karding membeberkan saat bekerja di Korea, bentuk kecelakaan kerjanya adalah ada sumbatan dan korotan yang ada di konveyor Pabrik Metal. Kemudian, tangannya tertarik yang membuat badannya ikut pula tertarik. "Kondisi Ngadiman kemudian tidak bisa diselamatkan setelah dibawa ke rumah sakit di Cheong Won dan hari ini dikembalikan jenazahnya.Intinya kami Pemerintah Republik Indonesia pertama menyampaikan rasa duka yang mendalam," ucap Karding. Yang kedua, lanjutnya, tentu dirinya berharap agar keluarga yang ditinggalkan, terutama istri dan dua anaknya diberi ketabahan dan kesabaran. Kemudian, ketiga dipastikan jenazah akan diurus sampai di pemakaman dan hak-hak yang memang tertulis di kontak kerjanya Ngadiman ini akan diurus. "Hari ini dari BPJS sudah menyerahkan uang santunan kematian sekitar Rp 213 juta dan juga beasiswa untuk dua orang anaknya. Hak-hak lain yang merupakan asuransi dari perusahaan kini sedang diurus dan itu akan ditransfer ke rekening istrinya," kata Karding. Karding menambahkan intinya dirinya ingin sampaikan bahwa kehadirannya disini membuktikan bahwa negara hadir. Mulai dari awal, yaitu mulai dari perekrutan, penempatan sampai akhir seperti ini. "Dan pesan dari ini menunjukkan bahwa sebaiknya teman-teman yang mau bekerja di luar negeri sebaiknya berangkat secara prosedural. Karena, semua hak-haknya akan dipenuhi dan negara akan mengawalnya hingga tuntas," ujarnya.
Kategori :