HARIANOKUSELATAN.ID – Seberapa jauh kecanggihan AI bisa meniru manusia? Pertanyaan ini coba dijawab oleh YouTuber teknologi asal Amerika Serikat, Austin Evans, lewat eksperimen yang membuktikan bahwa kecerdasan buatan kini hampir mampu membuat video YouTube tiruan—baik dari segi suara, wajah, hingga skrip—yang sulit dibedakan dari aslinya.
Video Buatan AI yang Sulit Dibedakan
Dalam eksperimen tersebut, Austin membuat video lengkap versi dirinya yang sepenuhnya dihasilkan oleh AI. Ia mengaku sempat merasakan konflik batin saat menyaksikan hasil akhir video tersebut, karena tampilannya begitu mendekati konten orisinal miliknya.
BACA JUGA:96 Persen Perusahaan Gunakan AI untuk Tugas IT Penting: Dari Keamanan hingga Efisiensi Biaya
BACA JUGA:Apple Revisi Desain Liquid Glass di iOS 26 Setelah Banyak Kritik
Untuk menghasilkan suara yang mirip, ia menggunakan ElevenLabs guna melakukan voice cloning. Hasil suara tiruan tersebut disebut sangat menyerupai dirinya saat berbicara di video-video sebelumnya.
Sementara untuk pembuatan skrip, Claude digunakan sebagai penulis naskah otomatis. AI ini menghasilkan struktur konten layaknya gaya penyampaian khas Austin dalam video YouTube.
Tantangan di Bagian Visual
Bagian tersulit adalah membuat visual atau tampilan videonya. Awalnya, Austin mencoba menggunakan Gemini—AI milik Google—namun hasilnya tidak memuaskan karena Gemini belum mampu membuat video yang menyerupai tokoh nyata secara realistis.
BACA JUGA:Kantor Pertanahan OKU Selatan Peringati Hari Lahir Pancasila
Meski tidak semua alat yang digunakan dijabarkan secara rinci, hasil akhir video buatan AI yang ditampilkan Austin dinilai sangat mendekati gaya, suara, dan penyajian asli dari sang YouTuber.
Reaksi Komunitas Tech YouTuber
Video ini kemudian ditunjukkan kepada beberapa rekan seprofesi untuk mendapatkan reaksi mereka. Sejumlah YouTuber teknologi ternama seperti MKBHD, JerryRigEverything, Snazzy, dan SuperSaf mengaku terkejut dan sempat kesulitan membedakan apakah video tersebut merupakan buatan AI atau benar-benar Austin yang tampil langsung.
Eksperimen ini menambah bukti bahwa AI generatif kini semakin mendekati kemampuan manusia dalam menciptakan konten digital. Namun, juga menimbulkan pertanyaan besar soal etika, keaslian konten, dan potensi penyalahgunaan di masa mendatang.