Jenderal Iran Bersumpah! Netanyahu Harus Berlutut atau Perang Tak Akan Berakhir

Selasa 24 Jun 2025 - 23:54 WIB
Reporter : Christian Nugroho
Editor : Christian Nugroho

JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Iran melontarkan pernyataan paling keras terhadap Israel dan Amerika Serikat sejak awal konflik. Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, bersumpah bahwa operasi militer balasan terhadap Israel tidak akan dihentikan sampai Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, “bertekuk lutut dalam ketidakberdayaan mutlak.”

Pernyataan tegas tersebut disampaikan dalam rekaman video yang dirilis pada Senin, 23 Juni 2025, sesaat setelah Iran meluncurkan fase ke-21 dari Operasi True Promise III, serangan balasan besar-besaran terhadap instalasi militer Israel.

BACA JUGA:Israel Lancarkan Serangan Besar, Markas Basij dan Penjara Evin Luluh Lantak

BACA JUGA:Merah Putih Berkibar di Italia dan Thailand! Aksi Gila Pebalap Astra Honda Bikin Bangga

Respons atas Serangan Amerika dan Israel ke Fasilitas Nuklir Iran

Jenderal Mousavi menyoroti bahwa serangan udara yang diluncurkan Amerika Serikat atas tiga situs nuklir utama Iran – Isfahan, Natanz, dan Fordow – pada Minggu pagi, adalah pelanggaran berat terhadap hukum internasional.

"Apapun kerusakan yang ditimbulkan oleh musuh, aksi kriminal ini tidak akan luput dari pembalasan," tegasnya, seperti dilansir oleh Press TV.

Ia juga menyebut Presiden AS Donald Trump sebagai dalang dari eskalasi militer ini, yang menurutnya hanya bertujuan menyelamatkan Netanyahu dari kehancuran politik.

“Trump mencoba memberi napas buatan kepada Netanyahu, boneka Amerika yang sedang sekarat di kawasan,” ujar Mousavi.

BACA JUGA:Resmi! Platform Kripto Bitget Jadi Sponsor MotoGP

BACA JUGA:Eks Kadisnakertrans Sumsel Dituntut 8 Tahun Penjara, Jaksa Siap Sita dan Lelang Harta

Operasi True Promise III: Iran Pukul Balik

Menanggapi agresi Israel dan AS, Iran melancarkan operasi militer terkoordinasi yang menghantam berbagai fasilitas pertahanan dan komunikasi milik Israel. True Promise III disebut sebagai serangan balasan paling kompleks yang dilakukan Iran dalam beberapa tahun terakhir.

Hingga kini, kerusakan besar dilaporkan terjadi di beberapa instalasi militer Israel, meski belum ada rincian resmi dari Tel Aviv.

BACA JUGA:Penyidikan Kasus Internet Desa Muba Masuki Babak Baru, Jaksa Gali Peran Oknum Pengacara

Kategori :